MOJOKERTO, FaktualNews.co – Walikota Mojokerto Ika Puspita Sari turun tangan menanggapi adanya dugaan kasus pencabulan terhadap seorang balita A (4,5), warga Kecamatan Prajurit Kulon.
Bahkan, Walikota Ika mendatangi langsung rumah terduga korban, untuk memastikan keadaan korban yang diduga mengalami trauma berat pasca-kejadian tersebut.
“Dugaan itu harus dibuktikan, apa betul ada kejadian itu atau tidak,” ungkap Walikota Mojokerto Ika Puspita Sari usai mengunjungi rumah terduga korban pencabulan di Kecamatan Prajuritkulo. Jumat (06/09/19).
Kata Walikota, dari hasil pemeriksaan dokter yang menangani maupun hasil penyelidikan polisi, belum ada bukti yang mengarah pada hal tersebut.
“Terkait kasus anak ini harus dilindungi hukum. Sebagai orang tua, kita harus bisa memahami psikologi anak-anak, mood juga mudah berubah berubah. Dan perlu diperhatikan, sebagai orang tua jangan mudah menjustifikasi perubahan mood anak-anak,” jelasnya.
Terkait kemungkinan trauma terhadap terduga korban pencabulan, Ika berjanji Pemkot akan melakukan pendampingan pesikologi. “Psikolog akan melakukan pendampingan untuk mendalami penyebab mood korban yang berlebihan ini,” jelasnya.
Saat melakukan kunjungan terhadap terduga korban di rumahnya, menurut Ita, korban dalam keadaan baik baik saja.
“Saat saya kesana, dan saya orang pertama bertemu terduga, dia baik baik saja. Bahkan dia sempat menyanyi gembira, dan saat diajak jalan-jalan membeli pakaian hingga mainan, dia biasa-biasa saja. Padahal saat itu terduga korban jauh dari orang tua,” tambahnya.
Artinya secara sekilas, tidak ada trauma terhadap anak tersebut. Itu dibuktikan dengan sikap terduga korban yang terlihat sangat welcome terhadap orang baru.
“Nanti hasil pendampingan psikologi akan membuktikan kenapa mood terduga bisa up down (naik turun) seperti yang diceritakan keluarganya,” tegas Ita.
Sebelumnya, dugaan kasus pencabulan menimpa balita A (4,5), warga Kecamatan Prajurit Kulon. Peristiwa ini diduga terjadi Senin (26/8).
Terduga korban yang masih kelas TK A yang berada di lingkungan Pemkab Mojokerto ini diduga menjadi korban pencabulan oleh TA, seorang oknum PNS.