FaktualNews.co

Prosesi Sakral Jamasan Keris Pusaka di Desa Aeng Tongtong Sumenep, Cara Merawat Budaya

Advertorial     Dibaca : 1378 kali Penulis:
Prosesi Sakral Jamasan Keris Pusaka di Desa Aeng Tongtong Sumenep, Cara Merawat Budaya
FaktualNews.co/Supanjie/
Prosesi penyerahan air jamasan yang diambil dari tujuh sumber mata air selama tujuh hari.

SUMENEP, FaktualNews.co – Prosesi penjamasan keris pusaka keraton di desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikemas dengan acara haul akbar. Minggu (8/9/2019) siang.

Penjamasan pusaka merupakan cara warga setempat melestarikan titipan budaya leluhur, agar terus ditradisikan oleh para generasi muda.

“Prosesi penjamasan pusaka yang dikemas dengan haul akbar ini, merupakan cara kami sebagai generasi penerus mendoakan leluhur, sebagai cara melestarikan budaya mereka,” terang ketua panitia pelaksana, Wawan Noviyanto, dalam sambutannya.

Menurutnya, tradisi penjamasan, merupakan cara yang harus terus dilaksanakan setiap bulan Suro, yang sudah menjadi tradisi insan perkerisan.

“Ukuran kesuksesan generasi di Desa Aeng Tongtong, manakala mereka mampu menyiapkan generasi berikutnya agar lebih baik dari hari ini, Alhamdulillah, tahun ini kita masih mampu melaksanakan jamasan,” imbuhnya.

Masih kata Wawan, prosesi penjemputan dua keris pusaka keraton Sumenep, yang berada di Pendopo Agung Sumenep, dilakukan oleh seluruh dewan Mpu, termasuk masyarakat umum yang turut menyaksikan prosesi sakral tersebut, pada Sabtu (7/9/2019) kemarin.

“Dua pusaka keraton yang kita jemput kemarin, hari ini akan kita jamas beserta beberapa pusaka leluhur desa kami. Kemudian, esok pagi akan dikirab menuju pendopo agung untuk dikembalikan,” sebutnya.

Termasuk pula, sebagai bentuk pengabdian kepada keraton, para Mpu bersama warga setempat akan membawa beberapa hasil bumi untuk diserahkan, itu sebagai ungkapan syukur.

“Sebagai bentuk pengabdian rakyat Aeng Tongtong ke keraton Sumenep, dalam kirab keris pusaka besok. Warga akan bersama membawa hasil bumi untuk diserahkan ke keratin. Sebagai ungkapan rasa ta’dzim dan pengabdian rakyat kami,” tandasnya.


Prosesi penjamasan keris pusaka keraton Sumenep di Asta Bujul Agung Desa Aeng Tongtong, Saronggi, Sumenep.

Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dalam sambutannya menyampaikan, prosesi penjamasan dipandang perlu untuk terus dilestarikan, sebagai upaya menumbuh kembangkan kecintaan terhadap warisan leluhur.

“Pesan Bung Karno untuk kita “Jas Merah” (jangan lupakan sejarah). Jadi warisan penjamasan pusaka ini harus terus dilestarikan setiap tahun, ini upaya kita untuk melestarikan budaya dan tradisi agung leluhur,” pintanya.

Sumenep sendiri, lanjut Fauzi, merupakan satu satunya Kabupaten di Jawa Timur, yang keratonnya masih terawat dengan baik. Bahkan, Sumenep telah dinobatkan oleh Unesko sebagai daerah yang memiliki pengrajin keris terbanyak di dunia.

“Di Sumenep memiliki 650 pengrajin. Jumlah ini diakui sebagai daerah pengrajin keris terbanyak di dunia oleh Unesco, ini prestasi luar biasa,” tegas politisi muda PDI Perjuangan ini.

Menurut suami Nia Kurnia ini, komitmen Pemerintah Daerah dalam pelestarian pusaka keris, ditunjukkan lewat penetapan Kabupaten Sumenep sebagai kota Keris tahun 2014. Serta dinobatkannya Desa Aeng Tongtong sebagai desa keris Maret 2018 lalu.

“Penetapan Aeng Tongtong sebagai desa Keris menunjukkan bahwa desa ini memiliki keistimewaan yang menurut kami tiada duanya. Dan ini perlu dijaga eksistensinya secara bersama sama,”terangnya.

Baginya, keris bukan hanya simbol kekuatan masa lalu. Namun sekarang sudah menjadi icon kebangkitan ekonomi masyarakat Sumenep.

“Keris saat ini sudah menjadi simbol kekuatan ekonomi kerakyatan di Sumenep, khususnya Desa Aeng Tongtong dan desa sekitarnya, Anak muda di desa ini harus belajar keras agar mewarisi kemampuan para Mpu terdahulu,” tandasnya.

Pantauan media ini, prosesi penjamasan keris keraton dilaksakan tepat pukul 10:57 menit di Asta Bujuk Agung, air jamasan yang diambil dari tujuh sumber mata air, dibawa  pemuda setempat dengan pakaian khas keraton.

Terdapat sembilan jenis pusaka yang dilakukan penjamasan. Dua diantaranya merupakan keris yang di simpan di Pendopo Agung Keraton Sumenep. Sementara tujuh keris lain yang turut dijamas merupakan warisan leluhur Aeng Tongtong sendiri.

Diantaranya keris pusaka Semanis, keris pusaka Sejimat Pamangkang, keris pusaka Sekombang, keris pusaka se Beceng, keris Selendu Sagere, dan keris pusaka yang dijuluki se Kembang Sareh. (*)

 

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin