LAMONGAN, FaktualNews.co – Ada tradisi yang masih dilestarikan oleh warga Dusun Pilang Bango, Desa Baturono, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, yakni menghelat sedekah bumi.
Syukuran para petani ini selalu digelar pasca panen dengan warga membawa tumpeng, makanan, jajanan tradisional dan buah di letakkan di tampah. Kemudian dibawa ke telaga dusun yang konon diyakini sebagai punden desa.
Meski tak ada bukti kesejarahan yakni bukti makam tokoh. Namun, masyarakat menyebut bahwa di tempat ini adalah tempat moksa sang tokoh yakni Eyang Dipo. Oleh warga setempat dipercaya sebagai tokoh sakti dari Majapahit.
Mitos inilah yang dituturkan sebagai folklor di warga setempat sehingga setiap tahun digelar ritual sedekah bumi.
Kasun Pilang Bango, Desa Baturono Seniman mengatakan, dengan menggelar tradisi tersebut warga mengharap hasil panennya selalu melimpah. Selain itu dijauhkan dari hama dan penyakit seperti walang sangit, wereng, tikus, serta berbagai hama.
“Sedekah bumi di dusun kami rutin kami gelar, dan sebisanya nanggap wayang kulit. Apalai jika situasi darurat. Warga akan gotong-royong peduli untuk iuran nanggap wayang, ” tutur Seniman Minggu (8/9/2019)
Ada keanehan jika dusun ini menggelar wayangan, kadang di situasi kemarau tiba-tiba hujan turun.
Ketua panitia Anwar mengatakan. Warga pun mengaku panennya akan melimpah, usaha dan bisnisnya sukses. “Bahwa sedekah bumi selain melestarikan budaya Jawa, agar warga selalu bersabar dan syukur, “ungkapnya.
Anwar menambahkan, acara tersebut juga sebagai ajang silaturahmi “Diharapkan agar warga juga selalu guyub rukun sehingga kehidupan sehari-harinya bisa tenteram dan damai,”harap Anwar.