FaktualNews.co

Usai Dijamas, Wabup Fauzi Sambut Pengembalian Keris Pusaka Keraton Sumenep

Advertorial     Dibaca : 874 kali Penulis:
Usai Dijamas, Wabup Fauzi Sambut Pengembalian Keris Pusaka Keraton Sumenep
FaktualNews.co/Supanjie/

SUMENEP, FaktualNews.co – Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menyambut kirab pengembalian keris pusaka keraton Sumenep, di pendopo Agung setempat, Senin (9/9/2019). Demikian itu usai di Jamas di asta pujuk Agung Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi, sehari sebelumnya.

Dalam sambutannya, orang nomor dua di Pemkab Sumenep ini menyampaikan, warga Sumenep patut berbangga diri. Karena salah satu warisan leluhur berupa keris telah diakui dunia sejak tahun 2005 lalu.

“Warga Sumenep patut bersyukur, karena keris di Sumenep, telah diakui PBB sebagai salah satu warisan dunia. Termasuk penobatan Sumenep sebagai daerah pengrajin keris terbanyak di dunia yang mencapai 650 orang,” terangnya.

Ditinjau dari berbagai aspek, kata Fauzi, keris sejatinya bukan saja menjadi identitas dan integritas masa lalu. Namun keberadaannya telah menjadi icon ekonomi.

“Keberadaan para pengrajin keris ini, bukan saja telah menjadi identitas warga Sumenep di masa lalu. Namun lebih dari itu, saat ini telah menjadi icon kebangkitan perekonomian,” tegas politisi muda PDI Perjuangan ini.

Digelarnya acara jamasan pada bulan Muharram (bulan suro) setiap tahunnya, menjadi ikhtiar Pemkab ujung timur pulau Madura dalam mendorong kekuatan kolektif seluruh lapisan masyarakat.

“Ini upaya kami pemerintah dalam melestarikan budaya dan menjaga kesatuan dan persatuan masyarakat,” imbuhnya.

Suami Nia Kurnia ini merinci, mempertahankan budaya dan tradisi setidaknya dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu sosialisasi dan antraksi.

Menurutnya, sosialisasi dapat dilakukan dengan menginformasikan sejarah leluhur kepada para generasi penerus. “Sumenep yang saat ini akan berusia 750 tahun, mengandung sejarah luar biasa yang perlu disampaikan kepada anak cucu kita. Hal itu  baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah sekolah,” tuturnya.

Sementara, cara lain yang bisa dilakukan sebagai upaya mempertahankan tradisi, lewat atraksi. “Memperbanyak kegiatan yang bernuansa pelestarian kebudayaan, menjadi langkah pasti untuk mengenalkan, dan melestarikan hingga generasi mendatang,” tegas Fauzi.

Untuk mengenang jasa para pendahulu, Fauzi mengurai, di tengah keterbatasan para pendahulu. Mereka masih mampu menciptakan berbagai warisan monumental. Seperti keberadaan keraton agung Sumenep, masjid Jamik, asta tinggi, dan berbagai warisan lainnya.

Hal itu, kata Wabup harus menjadi motivasi bagi generasi penerus bangsa di era yang serba mudah untuk menjaga. Termasuk menghadirkan warisan spektakuler yang kelak bisa dinikmati anak cucu di masa yang akan datang.

“Di tengah derap pembangunan modern dan gempuran modernisasi di segala bidang, jangan sampai mengorbankan titipan budaya dan tradisi. Kekayaan budaya ini jangan sampai hilang, kita semua memiliki tanggungjawab melestarikan itu,” pungkasnya. *

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin