Peristiwa

Evakuasi Truk Tercebur Sungai di Sumberasih Probolinggo, Polisi Tutup Jalur Pantura

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Jika tidak ada aral, Satlantas Polres Probolinggo Kota
akan menutup jalur pantura, Selasa (10/9/2019) malam. Alasannya, di jalan jurusan Probolinggo-Surabaya tersebut akan dilaksanakan evakuasi truk tercebur ke sungai, Minggu (8/9/2019) kemarin.

Jalan ditutup total selama 1 jam, mulai pukul 22.00 sampai pukul 23.00 WIB. Kendaraan yang dari arah barat (Surabaya atau Malang) dialihkan lewat jalan tol exit Tongas. Begitu juga kendaraan dari arah timur (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Lumajang) lewat exit Leces dan Laweyan.

Untuk sisi barat, jalur ditutup mulai pertigaan Tongas, tepatnya barat Mapolsek Tongas. Sedang sisi timur pertigaan, kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, seluruh kendaraan roda empat, saat jam penutupan dimulai hingga berakhir dilarang melintas. Naik dari jalur barat
maupun timur. Untuk kendaraan roda dua, fleksibel atau menyesuaikan.

Rencana penutupan jalur tersebut diungkap Kanit Laka Lantas Ipda Muhammad Rizal, Selasa (10/9) sore. Hal itu dilakukan, karena malam itu ada kegiatan evakuasi truk tronton yang kecemplung kali, Minggu malam kemarin di jalan Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

“Kalau tidak ada aral, nanti malam truk yang tercebur ke sungai akan diangkat,” tandasnya.

Kendaraan yang dari barat akan dialihkan lewat jalan tol Exit Tongas, sedang yang dari arah barat dan selatan, diminta lewat jalan tol Exit Leces atau Exit Laweyan. Untuk kendaraan roda empat yang bertujuan ke daerah antara pertigaan Tongas dengan Pertigaan Ketapang, juga dilarang masuk.

“Ya, semuanya menunggu evakuasi selesai. Kalau sepeda motor fleksibel, menyesuaikan kondisi di lapangan,” jelasnya

Penutupan dilakukan, selain demi keamanan pengguna jalan, evakuasi membutuhkan tempat yang luas. Pemilik truk yang guling hingga tercebur ke kali akan mendatangkan truck crane berukuran besar dan berkekuatan 100 ton dari Gresik.

“Kendaraan crane-nya di bahu jalan. Truck yang akan diangkat sementara akan diletakkan di tengah jalan. Setelah itu dipinggirkan,” terangnya.

Rizal menyebut, pekerjaan mengangkat truk dari sungai yang kedalamannya sekitar 5 meter menurut perhitungan petugas crane, butuh waktu 45 menit. Namun, pihaknya memberi toleransi waktu hingga 1 jam. Ditambahkan, truk jenis tronton yang akan diangkat berat kosong tanpa
barang 5 ton.

“Setelah truk ada di atas, pekerjaan dilanjutkan mengangkat barang yang diangkut truk. Muatannya lembaran seng jenis galvalum yang digulur. Kalau berat per gulungnya, kami tidak tahu,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Rizal menyampaikan, kecelakaan yang berlangsung Minggu (8/9/2019) dini hari itu, menyebabkan salah satu dari 2 pengemudinya mengalami luka parah. Yakni Wenandra (26) warga Dusun, Krajan utara, RT 02 RW 04, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo,

“Dirawat di RSUD Tongas sebentar. Kemudian yang bersangkutan dirujuk ke RSUD dr Soebandi Jember,” ujar Rizal.

Sementara, Kadiono (50) warga Dusun Kunjang, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri dan M Dani (26) warga Desa Tirtobanangun, Kecamatan Patihan, Kabupaten Nganjuk, luka ringan dan saat ini sudah keluar dari RSUD.

“Truk fuso nopol DK 9413 BD itu dari Jakarta hendak ke Bali. Biasa kan kalau jalur jauh, sopirnya 2 orang,” pungkasnya.