FaktualNews.co

Gelaran Semipro Sumbang Sampah 47 Ton, Paling Banyak di Stadion

Sosial Budaya     Dibaca : 1040 kali Penulis:
Gelaran Semipro Sumbang Sampah 47 Ton, Paling Banyak di Stadion
FaktualNews.co/Mojo
Rumput stadion menguning dan sisa sampah pasca gelaran Semipro. Tidak ada kerusakan di stadion baik lapangan dan fasilitas yang lain.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) menyumbang sampah hampir 47 ton. Sampah sebanyak itu berasal dari sejumlah tempat dan beberapa kegiatan selama gelaran Semipro mulai 31 Agustus sampai 7 September 2019.

Diantaranya, di Stadion Bayuangga, lokasi pawai budaya, panggung hiburan Alun-alun dan Jalan Panglima Sudirman kegiatan festival ikan asap dan pembukaan Semipro.

Untuk sampah di Stadion selama perhelatan Semipro terkumpul sampah campuran sebanyak 23,943 ton. Sedang untuk sampah plastik 3.593 kg.

Untuk sampah pawai budaya, mulai jalan Panglima Sudirman, Gatot Subroto dan Jalan Ahmad Yani terkumpul 2.310 kg. Terdiri sampah sisa makanan dan minuman serta asesoris peserta dan penonton pawai. Sementara untuk tempat konser panggung gembira di Alun-alun selama 2 hari, menyumbang sampah plastik dan sisa makanan sebanyak 657 kg

Hal tersebut, diungkap Sunjoto, Kabid Penanggulangan dan Pengelolaan Sampah (P2S) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, Senin (9/9/2019) siang. Menurutnya, stadion sebagai pusat kegiatan semipro meyumbang sampah paling banyak. Disusul di ajang Pawai Budaya kemudian Gelaran Panggung Gembira.

“Sampah campuran yang berhasil kami kumpulkan 8 hari gelaran Semipro di Stadion sebanyak 23 ton 943 kg. Untuk sampah plastik 3 kwintal 593 kilogram. Kami menyediakan bak sampah dorong 30 biji yang kami sebar,” ujarnya.

Selanjutnya, sampah sisa makanan dan minuman serta aksesoris di pawai budaya terkumpul 2 ton 310 kilogram dalam sehari. Sedang di acara panggung gembira Alun-alun selama 2 hari 657 kg, terdiri dari sampah plastik dan sisa makanan.

“Seluruh sampah sudah kami angkut ke TPA (Tempat Penampungan Akhir),” tambahnya.

Terpisah, Kepala DLH Budi Krisyanto menjelaskan, selama berlangsungnya perhelatan Semipro pihaknya tidak hanya menerjunkan petugas kebersihan tukang sapu. Tetapi juga melibatkan sejumlah petugas pungut sampah.

“Petugas pemungut sampah memantau di lapangan. Kalau ada sampah langsung dipungut dan ditaruh di tempat sampah,” jelasnya.

Untuk petugas sapu, sebelum acara berakhir sudah diterjunkan dan dipersiapkan di sekitar lokasi. Begitu acara gelaran selesai, petugas langsung membersihkan lokasi. Untuk lokasi pawai budaya yang jaraknya sekitar 2 sampai 3 kilometer, juga disapu.

“Kalau jaraknya jauh, kami sebar petugas kebersiahan di sejumlah titik. Jadi dibagi-bagi. Jadi begitu acara selesai, petugas langsung bekerja. Tidak ada sampah yang menumpuk,” katanya.

Hasil pantauan, Stadion Probolinggo masih menyisakan sampah di sejumlah titik. Salah satunya di tribun bagian selatan dan di selokan. Masih ada sampah beripa bungkus sisa makanan dan plastik. Saat ditanya ke penjaga stadion, memang pembersihan sampah belum tuntas.

“Pelan-pelan. Nanti juga bersih. Besok kami bersihkan. Sekarang kami masih capek,” katanya.

Tiga dari satu penjaga stadion berterus terang, kalau tidak ada dana untuk kebersihan. Pihaknya membersihkan sampah sisa gelaran semipro hanya karena kewajiban. Mereka tidak memperoleh dana bantuan dari siapapun. Baik dari Pemkot, panitia atau penyelenggara Semipro.

“Dana dari mana pak. Nggak ada sama sekali,” sebutnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas