SITUBONDO, FaktualNews.co – Dampak kekeringan musin kemarau di Kabupaten Situbondo, kali ini semakin meluas. Tercatat ada sebanyak 11 dusun pada tujuh desa di enam kecamatan mulai mengalami krisis air bersih dalam sebulan terakhir ini.
Untuk mengantisipasi krisis air bersih yang lebih parah lagi, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, mulai mendistribusikan air bersih ke 11 dusun terdampak kekeringan tersebut.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Situbondo, Budi Nurwanto membenarkan hingga kini tercatat sebanyak 11 dusun pada tujuh desa di enam kecamatan di Kabupaten Situbondo, dilanda krisis air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak kekeringan tersebut. Pihak BPBD Situbondo, setiap harinya mendistribusikan air bersih ke sejumlah dusun terdampak kekeringan tersebut.
“Secara bergantian kami mengirim air bersih ke sejumlah dusun yang terdampak kekeringan,”ujar Budi Nurwanto, Selasa (10/9/2019).
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Situbondo, terdampak kekeringan musim kemarau tahun ini diantaranya adalah Dusun Jambaran Barat dan Timur, di Desa Plalangan, Kecamatan Sumbermalang, Dusun Jerukan (Desa Silomukti) dan Dusun Trebungan Timur, Desa Trebungan di Kecamatan Mlandingan, Situbondo.
Selain itu, Dusun Krajan dan Dusun Sokaan Timur, Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh, serta Dusun Bendusa di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Dusun Sekarputih, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo.
Khusus dua dusun di Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, Situbondo untuk tahun ini tidak terdampak kekeringan. Karena sudah dibangun sumur bor di desa setempat dengan memanfaatkan dana desa DD.