SITUBONDO, FaktualNews.co-Puluhan petani asal Dusun Karang Malang, Desa Tribungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, mendatangi Kantor DPRD setempat, mengadukan ratusan tanaman jagung yang terancam mengalami gagal panen, Kamis (12/9/2019).
Usai bertemu dengan salah seorang anggota DPRD Situbondo, Musahnan salah seorang perwakilan petani mengatakan, pihaknya bersama petani Dusun Karang Malang, Desa Tribungan, sengaja mendatang komisi IV DPRD.
Tujuannya, karena menjelang Pabrik Gula (PG) Olean, Situbondo yang akan tutup giling pada 28 September 2019 mendatang, ratusan hektare tanaman jagung milik para petani terancam tidak mendapat air.
”Karena tanaman jagung 197 hektare yang sudah berumur satu bulan lebih, hanya mendapat air dari saluran pembuangan milik PG Olean pada saat giling.
Oleh karena itu, saya bersama petani yang lain mendatangi Kantor DPRD Situbondo, agar selama PG Olean tutup giling, ratusan tanaman jagung milik petani tetap mendapatkan air yang cukup,” ujar Musahnan.
Janur Sastra Ananda, anggota DPRD Situbondo mengatakan, begitu ada puluhan petani mengadu tentang ratusan hektare tanaman jagung terancam gagal panen, pihaknya langsung koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Situbondo.
”Untuk jangka pendek saya minta kepada kepala DPUPR untuk melakukan normalisasi di saluran pembuangan milik PG Olean, agar selama PG Olean masih giling, air dari saluran pembuangan itu dapat ditampung di waduk Se Pao.
Sehingga jika PG Olean tutup giling, para petani bisa memanfaatkan air dari waduk untuk mengairi tanaman jagungnya,”ujar Janur Sastra Ananda.
Wakil rakyat dari Fraksi Demokrat ini menambahkan, selain melakukan koordinasi dengan DPUPR Pemkab Situbondo, agar selama PG Olean tutup giling petani mendapat air untuk tanaman jagungnya, pihaknya juga koordinasi dengan pihak PG Olean.
”Bahkan, dalam koordinasi tersebut, pihak PG Olean berjanji tetap memberikan kebijakan mengalirkan air ke saluran pembuangan milik PG Olean,” pungkasnya.