PASURUAN, FaktualNews.co – Wafatnya Presiden Republik Indonesia ke-3, BJ Habibie, menyisakan duka mendalam bagi rakyat Indonesia. Tak terkecuali warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) kelas II Bangil, Kabupaten Pasuruan. Untuk menghormati jasanya, mereka melaksanakan shalat gaib, Kamis (12/9/2019) pagi.
Shalat gaib tersebut dilaksanakan di Musala Rutan Bangil, dan dipimpin Ustadz Fawzi. Selain salat gaib, warga binaan ini juga menggelar salawatan dan doa bersama yang ditujukan kepada almarhum yang menjadi “Bapak Demokrasi” tanah air. Mereka pun tampak khusuk mengikuti jalannya doa bersama, meski di dalam rutan.
Kepala Rutan Bangil, Wahyu Indarto mengatakan, tujuan digelarnya shalat ghaib adalah sebagai bagian dari rasa belasungkawa atas berpulangnya salah satu putra terbaik bangsa, yakni BJ Habibie yang telah mendedikasikan segenap hidupnya untuk kemajuan bangsa.
“Kami ingin mendoakan agar arwah bapak BJ Habibie diterima di sisi Allah SWT. Semoga dilapangkan kuburnya. Mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Semoga khusnul khotimah,” papar Wahyu, usai salat gaib.
Selain salat gaib, Rutan Bangil juga akan menggelar tahlilan selama 7 hari untuk mengenang dan mendoakan BJ Habibie. Hanya saja, tahlilan digelar untuk tamping saja. Bahkan, warga binaan perempuan juga menggelar hataman Alquran setiap pagi setelah salat dhuha bersama.
Sementara itu, semua warga binaan Rutan Bangil mengenal nama BJ Habibie sebagai seorang Presiden yang pernah memimpin negeri ini. Bahkan, salah satu warga binaan, Mokh Kholili bin Dahlan (40) mengetahui sosok Habibie yang pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Tegnologi di era Presiden Soeharto.
“Pak Habibie itu Presien yang ketiga, dan beliau banyak berjasa bagi negara dan bangsa, saat menjadi Menteri Riset dan Teknologi di era Presiden Soeharto. Tapi itu sedikit dari banyaknya jasa dan kebaikan pak Habibie yang juga seorang ilmuwan hebat,” tuturnya.