SURABAYA, FaktualNews.co – Autism spectrum disorder (ASD) merupakan serangkaian gangguan perkembangan saraf, yang sebagian besar ditandai dengan gangguan fungsi sosial dan gangguan komunikasi.
Asisten Deputi Anak Berkebutuhan Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) dalam rangka Hari Peduli Autisme di bulan April tahun lalu menyampaikam bahwa penyintas Autisme Indonesia diprediksi 2,4 juta orang dengan pertambahan 500 orang per tahun.
Angka ini adalah angka yang cukup besar apalagi masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenali dan memahami cara penanganan anak penyintas Autisme.
Ketua Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI), Gayatri Pamoedji sekaligus orangtua dari pemuda dengan autisme mengatakan, kunci utama dari suksesnya penanganan generasi muda dengan kebutuhan khusus (anak-anak dan dewasa muda dengan Autisme, ADHD, ADD dan Kesulitan Belajar) terletak pada informasi yang akurat. Termasuk sarana pendidikan dan pelatihan tepat, serta dukungan dari berbagai pihak, terutama kepada orangtua agar tidak putus asa.
“Dukungan dari masyarakat luas, dapat dilakukan semudah tidak menggunakan kata autis sebagai ejekan, mencari informasi lebih banyak tentang apa yang dibutuhkan generasi muda berkebutuhan khusus serta mendukung dan menghormati keunikan mereka,” ujarnya dalam acara Spekix di Jakarta.
Fakta autisme
Gayatri juga mengungkapkan fakta tentang autisme, yang perlu diketahui masyarakat.
1. Gejala muncul
Autisme merupakan gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak-anak. Gejala muncul saat anak berusia sebelum 3 tahun.
Gangguan ini biasanya memengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi, berinteraksi, bersosialisasi dan seringkali muncul prilaku kurang lazim.
2. Tidak menular
Banyak anggapan jika autisme menular, padahal autisme ini tidak menular. Yang bisa terjadi pada setiap lapisan masyarakat dan muncul bukan karena disiplinya orangtua.
3. Penyebab autisme
Penyebab autisme hingga saat ini masih terus diselidiki, namun faktor genetik dan lingkungan (polusi, bahan pengawet, dll) dianggap memicu munculnya autisme.
4. Penanganan
Tidak ada satupun terapi instan yang dapat menanggulangi autisme. Penangan terpadu adalah melalui: Diagnosa akurat, pendidikan tepat dan dukungan kuat.