Total 9 Bulan, Kader Posyandu Jember Belum Terima Honor
JEMBER, FaktualNews.co – Tercatat 9 bulan lamanya, kader Posyandu Kabupaten Jember belum menerima honor pada tahun 2019 ini. Diketahui dari informasi yang dihimpun di lapangan, belum diterimanya honor itu sejak bulan Januari hingga September 2019.
Untuk nilai honor yang diterima meskipun sebesar Rp 100 ribu. Meski sejumlah itu, honor itu sangat berarti dan bernilai bagi mereka.
“Dari awal Januari sampai September ini mas belum terima honor dari pemkab. Benar itu. Kalau ditotal Rp 900 ribuan per orang,” kata salah satu kader Posyandu yang enggan disebutkan namanya itu, Jumat (13/9/2019).
Dirinya juga mengaku, tidak mengetahui soal alasan belum diterimanya honor tersebut. “Kami berharap ada perhatian dari ibu (bupati) terkait persoalan ini,” kata Kader Posyandu asal Wuluhan ini.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Dyah Kusworini, saat dikonfirmasi terkait hal ini melalui aplikasi WhatsApp, hanya menjawab singkat, bahwa (honor,red) sudah disiapkan.
“Sudah kami siapkan,” tulisnya singkat.
Terkait kendala selama ini, Dyah menyatakan datanya belum lengkap. “Ada kendala di datanya,” sambungnya. Namun, Dyah tidak menjelaskan data apa yang dianggapnya belum lengkap tersebut.
Sementara itu, menurut Aktivis LSM Jember Kustiono Musri, dengan belum terbayarnya honor Kader Posyandu itu adalah bentuk kezaliman.
“Seperti anak dipangku dilepaskan, beruk di hutan disusui. Bupati seharusnya punya perangkat optimal (untuk mengatasi masalah tersebut),” kata pria yang juga seorang aktifis ini.
Namun dengan kondisi ini, kata Kustiono, Bupati justru membuat pengumuman pembentukan Satgas dluafa dan sebagainya.
“Apalagi dengan gaji besaran Rp 2 juta dan operasional Rp 500 ribu. Ini menyinggung perasaan kader posyandu, GTT, dan juga honorer PTT yang juga banyak belum menerima honor,” tandasnya.
