Lingkungan Hidup

Antisipasi Banjir, Seorang Pemuda di Pasuruan Bersihkan Sungai

PASURUAN, FaktualNews.co – Seorang pemuda desa rela meluangkan waktunya untuk membersihkan sungai dari sampah di Sungai Welang, Pasuruan. Demikian ini  agar tak menyumbat aliran sungai disaat banjir.

Remaja ini prihatin saat melihat kondisi banyak sampah plastik. Bahkan ia rutin membersihkan sungai yang kerap menimbulkan banjir disaat musim hujan.

Adalah Teguh Prayugi (20), asal Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, yang dengan suka cita membersihkan sungai di Pasuruan.

Selama empat tahun ini tak pernah lelah untuk membersihkan sungai yang bisa mengakibatkan banjir ini, sempat dicibir masyarakat. Bahkan dikira orang gila, lantaran dikira mencari sensasi. Meski begitu ia tetap semangat. Karena kegiatan ini banyak manfaatnya.

Selain sungai bersih dan tentunya bisa mengurangi luberan air di musim hujan tiba, kata Teguh. Dia membersihkan sampah di sungai Welang agar tidak membuntu aliran sungai. “Sampah seperti plastik, pembalut, popok bayi dan sebagainya yang bisa menimbulkan banjir kalau terjadi musim hujan,” ujar Prayugi, saat ditemui di sungai, Sabtu (14/9/2019).

Ia membersihkan sampah dilakukannya tanpa pamrih di sepanjang sungai dengan medan yang cukup menantang. Selain debit air cukup deras, juga kedalamannya lumayan hingga tak jarang membuat uji adrenalin. Untuk lakukan aktivitasnya, ia harus mengutamakan keselamatan, agar tak timbulkan masalah saat di sungai.

Dengan mengenakan rompi pelampung, helm safety dan tongkat, untuk memungut sampah yang menyangkut di bebatuan. Satu persatu sampah mulai dari bungkus makanan, pempers dan kain dimasukkan ke dalam karung yang dibawah dari rumahnya. Sampah kemudian dipanggul seberat sekitar 50 kg lebih, ke tepi sungai untuk dijemur.

Setelah kering, kemudian dibakarnya agar tak terseret kembali ke sungai.”Sampah-sampah ini saya pungut agar tak menyumbat aliran sungai. Kalau tak dibersihkan bisa menimbulkan tbanjir seperti biasanya. Kan kasian warga yang berada di bawah di bantaran sungai Welang ini. Sampah kayaknya dari hulu,” terang Prayugi.

Meski tak ada yang membiayai dalam aksi bersih-bersih ini. Namun baginya adalah pekerjaan yang mulia. Untuk menjaga kelestarian sungai dari pencemaran sampah. Diakuinya saat bersih-bersih, kalau kondisi sungai cukup dalam, iapun harus berenang sambil menepikan kotoran sampah ke bibir sungai tanpa bantuan seorangpun.

Untuk menjalankan aktivitasnya, ia harus rela berjalan kaki menyisiri sungai sejauh kiloan meter sejak pagi hingga siang dibawah terik matahari yang cukup panas.

Meski terbilang nyeleneh dibanding dengan aktivitas teman sebayanya. Tak heran bila terkadang Prayugi mendapat ejekan dari warga karena dianggap cari perhatian.

Idenya ini berawal dari hatinya yang tergugah saat melihat sungai yang kotor dengan tumpukan sampah. Selain itu, sungai-sungai saat ini sudah tak lagi tempat yang nyaman dan aman bagi masyarakat.

Tak seperti 20 tahun yang lalu air sungai yang bersih dan minim sampah. Namun saat ini air sungai kotor akibat sampah serta tercemar.

Dengan inisiatifnya ini, kondisi sungai Welang menjadi lebih bersih. Bahkan lebih nyaman dipandang mata. Dengan jejaknya yang peduli akan lingkungan sungai ini, membuat belasan pemuda di desanya mengikuti jejaknya dengan harapan agar warga tak lagi membuang sampah ke sungai, yang berakibat banjir hingga memutuskan jalur pantura.