IPAL di RPH Situbondo Tak Mampu Tampung Limbah, Sebarkan Bau Busuk
SITUBONDO,FaktualNews.co-Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Situbondo Moh Hasanuddin Riwansa mengakui kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tidak mampu menampung limbah dari sejumlah sapi yang dipotong setiap hari melalui Rumah Potong Hewan (RPH) Situbondo.
“Akibatnya, limbah meluap ke saluran sehingga mengeluarkan aroma busuk dari RPH Situbondo, dan mendapat protes dari warga setempat ataupun warga yang melintas,” ujar Moh Hasanudin Riwansa, Senin (16/9/2019).
Menurutnya, daya tampung IPAL untuk penyembelihan maksimal 15 ekor sapi setiap hari, idealnya harus berukuran 50 meter kubik. Namun IPAL di RPH Situbondo saat ini hanya berukuran 3 meter kubik.
“Penyembelihan sapi setiap harinya di RPH Situbondo antara 9 sampai 15 ekor sapi. Sedangkan daya tampung IPAL hanya 3 meter kubik,” katanya.
Pria yang akrab Udin menegaskan, selain itu, elevasi atau ketinggian antara saluran keluar dan saluran masuk itu, diketahui harus lebih tinggi saluran keluar, sehingga ketika limbah masuk secara otomatis akan keluar lagi.
“Ada dua hal permasalahan yaitu volume dan elevasi juga salah,” beber Udin.
Lebih jauh Udin menambahkan, untuk sementara, pihaknya hanya mampu mengatasi gejala klinisnya saja, dengan cara menguras.
Namun ini tidak menjamin bau limbah tidak keluar lagi dalam jangka waktu yang lama.
“Sehingga untuk jangka panjang, kami akan mengajukan anggaran pembuatan IPAL kepada APBD Situbondo 2020 mendatang,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo mengeluhkan bau busuk dari limbah RPH Situbondo, yang dibangun pada 2018 lalu, dengan alokasi dana APBD Situbondo, Rp 196 juta.