Patah, Truk Pengangkut Semen Semalaman di Tengah Jalan Kota Probolinggo
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Truk gandeng bermuatan semen, patah di jalan raya Bromo, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Penyebabnya, diduga chasis dan besi rapuh karena usia, sehingga tak mampu menahan muatan.
Tidak ada korban dalam peristiwa pada Minggu (15/9/2019) sekitar pukul 20.00 WIB tersebut, baik pengemudi dan pembantunya (kenek). Begitu juga dengan semen muatannya, tak satupun ada yang terjatuh ke aspal, sehingga mengotori jalan. Sementara kerugian atas peristiwa itu, juga belum diketahui.
Hasil pantauan di lokasi kejadian, bagian yang patah adalah gandengannya. Hingga Senin (16/9) pukul 10.00 WIB. gandengan bak terbuka tersebut masih berada di tengah jalan. Tepatnya, di depan mini market, utara Terminal Bayuangga. Tampak terlihat dua tenaga jasa angkut memindahkan semen ke gandengan truk lain.
“Semalaman ada di tengah jalan,” ujar Soni (29), pengemudi truk pengganti truk yang patah.
Disebutkan, truk yang gandengannya patah disopiri Senemo, yang tak lain adalah orang tua Soni. Ia diperintah pemilik truk untuk mengangkut semen yang diangkut bapaknya, lantaran patah tidak bisa meneruskan perjalanan ke Jember.
“Saya dari Jember, tiba di sini pukul 09.00 WIB barusan. Ya diperintah pemilik truk untuk mengangkut semen muatan bapak,” sebutnya.
Saat ditanya posisi bapaknya, Soni mengaku, tidak tahu. Dimungkinkan tengah beristirahat di area terminal Bayuangga. Mengingat, bapaknya semalaman tidak tidur menjaga truknya yang patah dan berhenti di tengah jalan.
Menurutnya, Nemo mengangkut semen dari Tuban hendak dibawa ke Jember. “Gandengannya saja, 600 sak semen. Kalau beratnya, sekitar 24 ton,” terangnya.
Soni berterus terang, truk patah akibat chasis dan besi penyangga muatan, rapuh akibat termakan usia. Truk yang dikemudikan orang tuanya itu sudah dua kali mengalami hal serupa. Sebelumnya patah di wilayah Malasan, Kabupaten Probolinggo.
“Sudah dua kali patah. Di Malasan. Ya muat semen juga. Besinya kan sambungan. Ya dilas, jadi tidak kuat,” pungkasnya.
Terpisah, Kanit Laka Satlantas Polresta Probolinggo Ipda Muhammad Rizal, saat dikonfirmasi mengatakan, gandengan truk patah diduga chasis dan besi penyangga muatan, rapuh karena besinya sudah tua. Sedang muatannya overload atau muatannya berlebihan.
“Ya, jelas tidak kuat. Kondisi bak gandengan rapuh, sedang muatannya melebihi tonase,” ujarnya.
Mestinya, kondisi truk yang demikian tidak boleh mengangkut barang berat, karena tidak laik jalan.
Saat ditanya, kenapa lolos dan bisa mengangkut semen?. Ipda M Rizal mejawab, karena ketidaktelitian petugas Dishub bagian uji kir.
“Seharusnya petugas uji kir tahu. Truk yang kondisinya dikandangkan alias tidak boleh jalan. Kok bisa, lolos uji kir,” pungkasnya.