SURABAYA, FaktualNews.co – Bersepeda dengan durasi yang sangat lama dan intensitas sering ternyata dapat meningkatkan risiko gangguan pada alat vital, pria maupun wanita.
Bersepeda menyebabkan impotensi
Selama 10 sampai 15 tahun terakhir, berbagai penelitian telah meneliti hubungan antara penelitian dengan permasalahan seksual.
Seperti penelitian yang dilakukan di Norwegia yang melibatkan 160 pria yang berpartisipasi dalam tour sepeda sejauh 324 mil. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa satu dari lima pria mengalami mati rasa pada penisnya dalam waktu kurang lebih satu minggu.
Kemudian diketahui juga bahwa sebanyak 13% dari peserta tour mengalami impotensi satu minggu setelah tour berakhir.
Penelitian yang dilakukan oleh National Institute for Occupational Safety and Health pada unit patroli polisi, membuktikan bahwa duduk di sadel seperti sepeda setiap hari, mengakibatkan impotensi dan penurunan performa seksual.
Survei lain yang dilakukan oleh Massachusetts Male Aging Study pada 1709 pria dengan rentang usia antara 40 hingga 70 tahun yang sering bersepeda dalam kesehariannya, membuktikan bahwa memang terdapat hubungan antara impotensi dengan seringnya bersepeda.
Tidak hanya berisiko pada pria, tapi juga wanita
Sebuah studi yang dilaporkan di dalam Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa wanita yang sering bersepeda meningkatkan risiko mati rasa pada organ seksualnya dan dapat menurunkan gairah seksual wanita.
Penurunan sensasi pada organ seksual terjadi lebih tinggi pada wanita yang bersepeda dengan posisi jok lebih tinggi daripada posisi setang sepeda. Hal ini dapat terjadi karena adanya peningkatan tekanan saraf dan pembuluh saraf pada alat vital wanita.
Penelitian ini terdiri dilakukan pada 48 perempuan yang semuanya aktif bersepeda, setidaknya 10 mil dalam seminggu. Satu bulan kemudian, banyak wanita dari kelompok tersebut yang mengeluh nyeri, kesemutan, dan mati rasa pada pinggul serta daerah alat vital mereka.
Kenapa hal ini bisa terjadi?
Ketika bersepeda, berat badan Anda seluruhnya tertumpu pada bokong. Pada bokong, terdapat bagian tubuh yang disebut perineum, yang merupakan organ perantara antara anus dengan penis-pada pria- dan klitoris–pada wanita.
Perineum ini terdiri dari saraf dan arteri yang memasok darah ke alat vital. Jok sepeda biasanya kecil, sempit, dan panjang memiliki ‘hidung’ di ujungnya. Hal ini membuat perineum tertekan dan tidak dapat mengaliri darah ke alat vital dan berisiko untuk merusak jaringan saraf karena tekanan yang terlalu sering.
Tidak baiknya aliran darah ke alat kelmain dan gangguan jaringan saraf pada perineum dapat meyebabkan mati rasa pada klitoris wanita dan impotensi pada pria.
Ereksi pada pria dapat terjadi jika ada rangsangan dari luar dan saraf otak mengirimkan ‘pesan gairah’ tersebut kepada penis. Pengiriman pesan ini membutuhkan aliran darah yang baik dan penyampaian pesan yang baik pada jaringan saraf agar dapat sampai ke penis.
Namun akibat tekanan tersebut, aliran darah ke penis tersumbat dan pesan gagal untuk diterima. Hal ini lah yang menyebabkan pria mengalami impotensi.
Menurut penelitian, jok sepeda yang sempit dan memiliki ujung yang panjang, ternyata dapat mnegurangi aliran darah ke penis sebanyak 66%, sedangkan jok yang lebar dan tidak memiliki ujung, hanya mengurangi aliran darah ke penis sebanyak 25%, dan hal yang sama terjadi pada wanita.
Apakah ini artinya kita tidak boleh lagi bersepeda?
Jika Anda suka bersepeda, Anda tidak harus meninggalkan kegiatan ini karena takut mengalami impotensi di kemudiah hari. Bersepeda merupakan hal yang baik yang dapat membuat tubuh Anda sehat dan bugar jika dilakukan dengan rutin. Namun untuk menghindari dampak buruk dari bersepeda, Anda dapat mengikuti beberapa hal berikut: