Angka Kebakaran di Kabupaten Mojokerto Tinggi, Tiap Bulan Rata-rata 20 Kali
MOJOKERTO, FaktualNews.co-Memasuki puncak musim kemarau yang diprediksi pada Oktober 2019 mendatang, jumlah kebakaran di Kabupaten Mojokerto meningkat. Sehari bisa mencapai empat kali kebakaran.
Seperti pada Senin (16/09/19), dalam hitungan jam sudah terjadi kebakaran dua lahan di Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar dan Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeng, TPA Mojosari hingga gudang rongsokan di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto.
Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini mengatakan, sejak memasuki musim kemarau bulan Juli, rata-rata kebakaran di Kabupaten Mojokerto selama sepekan bisa mencapai 3 sampai 5 kali.
Mulai dari kebakaran lahan kosong, kebakaran hutan, rumah hingga kebakaran tempat usaha.
“Sesuai data kita, kalau dijumlah, dalam seminggu bisa terjadi 15 sampai 20 kali kebakaran di Kabupaten Mojokerto,” terang Zaini Selasa (17/09/19).
Sejauh ini, sejak Juli hingga September 2019, kebakaran di Kabupaten Mojokerto sudah mencapai angka 79 kali.
“Tertinggi kebakaran lahan 24 kali, kemudian 20 kali kebakaran hutan, disusul Kebakaran rumah/ bangunan dengan jumlah 18 kali,” jelasnya.
Untuk kebakaran hutan, salah satunya akibat ulah para pendaki. Menurut dia, pemicu kebakaran berasal dari api unggun yang ditinggalkan para pendaki gunung.
Ditambah lagi angin dan panas selama musim kemarau yang mempercepat api menjalar.
“Terkadang pendaki maupun wisatawan membuat api unggun. Meski sudah dimatikan, kadangkala saat ditinggal api kembali muncul, sehingga membakar hutan,” ungkapnya.
Terkait kebakaran rumah, kata Zaini, itu akibat kurang hati-hatinya pemilik rumah. Menurut dia, kerap kali kebakaran dipicu kompor yang tidak dimatikan, korsleting listrik, dan kebocoran elpiji.
“Itu yang menjadi faktor tingginya kebakaran rumah ataupun bangunan,” tandasnya.