FaktualNews.co

Hingga 1,5 Tahun Uangnya Tak Cair, Nasabah Luruk Kantor KSU Mitra Perkasa

Peristiwa     Dibaca : 1314 kali Penulis:
Hingga 1,5 Tahun Uangnya Tak Cair, Nasabah Luruk Kantor KSU Mitra Perkasa
FaktualNews.co/Mojo
Sejumlah nasabah KSU MP saat ngluruk kantor koperasi tersebut.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Belasan anggota Koperasi Serba Usaha Mitra Perkasa (KSU MP) Jawa Timur, gruduk kantornya di jalan Panglima Sudirman, Kota Probolinggo, Rabu (18/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Tak hanya itu, mereka yang uangnya tidak cair-cair hingga 1,5 tahun lebih itu, juga mendatangi rumah mantan ketua koperasi H Zulkifli Chalik.

Sebanyak 18 nasabah tersebut, kemudian mendatangi rumah tinggal Welly Sukamto, ketua KSU MP di Jalan Mastip Gang Mawar, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran.

Di tiga tempat yang berbeda itu, mereka melakukan orasi sambil membentangkan spanduk dan poster permintaan uang yang disimpan di koperasi, dikembalikan. Selain itu, mereka juga berharap dan meminta penegak hukum seperti Kapolresta dan Kapolda, mengusut tuntas kasus yang hingga 1,5 tahun tersebut berjalan.

Mereka juga meminta ke Kapolresta dan Kapolda untuk membantu kaum lemah. Diantara tulisan poster tersebut yakni, “Polda dan Kapolresta Harus Bantu Rakyat Lemah”, “Kembalikan Uang Kami Segera”. “Kembalikan uang kami, jangan buat hidup kami dan anak-anak kami menderita”, “Zulkifli dan Willy harus tanggung jawab”.

Bahkan, para pendemo juga meminta Presiden untuk turun tangan mengatasi persoalan yang membelitnya.

Aksi demo dilakukan sebagai bentuk kekecewaan anggota KSU MP yang dana yang di koperasi tersebut tak kunjung dikembalikan. Padahal, ada anggota yang menyimpan uangnya di Mitra Perkasa, sampai miliaran rupiah.

Salah satunya adalah Husnawiya (51) warga Kabupaten Sidoarjo, yang ikut dalam aksi ngluruk tersebut. Perempuan kelahiran Desa Alas Sumur Kulon, Kecamatan Kraksan, Kabupaten Probolinggo ini, menabung dan mendepositokan uangnya Rp 5 miliar, sejak 2013.

“Ya, nabung sedikit demi sedikit dan deposito lagi sampai Rp 5 miliar. Nggak keluar sama sekali,” tandasnya.

Perempuan yang akrab disapa Nana itu mengaku, ikut ngluruk karena gregetan selama 1,5 tahun, uangnya tidak kunjung keluar. Pihak koperasi hanya berjanji dan hingga kini tidak pernah merealisasikan janjinya. Tak banyak yang diminta, ia berharap Zulkifli Chalik dan Willy Sukamto mengembalikan seluruh uangnya.

“Setelah saya mendengar koperasi kinerjanya turun, mau tak ambil uang saya. Katanya tidak ada masalah, uang saya aman. Nyatanya sekarang?,” tandasnya.

Nana juga meminta, Kapolda dan Kapolresta serta Pemkot juga Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur, membantu mencairkan danannya dan uang nasabah lain, tanpa berharap bunga tinggi yang dijanjikan. Sebelum para pendemo melaporkan, hendaknya penegak hukum dan pemerintah mempertemukan nasabah dengan pentolan koperasi.

“Hanya itu permintaan kami. Ayo kita ketemu di Polresta. Kemarin, kami sudah bertemu dengan
Pemkot,” katanya.

Nana mengaku tidak melapor ke Polresta atau Polda bersama teman-temannya, karena berharap itikad baik dari koperasi. Terhadap nasabah lain yang melapor, ia tidak mempermasalahkan dan tidak ikut-ikut melaporkan ke pihak berwajib.

“Memang sudah ada yang melapor, kalau kita tidak melapor karena kami tidak mencari siapa yang salah dan benar. Yang kita inginkan kembalikan uang nasabah. Rp 5 miliar itu saya ngumpulkan mulai usia 25 tahun. Untuk bekal di hari tua,” bebernya.

Puas menyuarakan aspirasi di depan kantor KSU MP yang tak berpenghuni, massa yang sebagian besar emak-emak ngluruk rumah mantan ketua koperasi Zulkifli Chalik. Mereka meminta Zulkifli Chalik keluar rumah dan menemui mereka, meminta tanggungjawabnya.

“Bapak (Zulkifli Chalik) beserta keluarga di Surabaya semua, jadi di sini (rumah) tidak ada
orang,” terang salah satu sekuriti.

Hampir 20 menit menunggu dan menyuarakan aksinya. massa lalu bergerak mengendarai sepeda motor menuju rumah Ketua KSU MP di jalan Mastrip gang mawar, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Hal serupa dilakukan oleh belasan massa. Sayangnya, meski Welly Sukanto diminta keluar, tak satu orang pun ada yang keluar. Lantaran tak ada yang menemui, mereka kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas