FaktualNews.co

Sepuluh PSK di Kota Probolinggo Terjaring Razia, Tiga Diantaranya Positif HIV/Aids

Peristiwa     Dibaca : 2338 kali Penulis:
Sepuluh PSK di Kota Probolinggo Terjaring Razia, Tiga Diantaranya Positif HIV/Aids
FaktualNews.co/Mojo
PSK yang terjaring operasi Pekat Satpol PP Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Tiga dari sepuluh Pekerja Seks Komersial (PSK) dipastikan terjangkit HIV/Aids. Sedang tujuh PSK lainnya dinyatakan negatif. Mereka dinyatakan positif setelah diperiksa diperiksa tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo, Rabu (18/9/2019) siang, di Shelter milik Dinas Sosial (Dinsos), jalan Mastrip.

Kesepuluh PSK tersebut, hasil operasi penyakit masyarakat (Pekat) di barat Pasar Mangunharjo dan Blok Penangan, Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Selasa (17/9) malam. Tak hanya PSK yang dibawa ke Shelter Dinsos, 6 anak jalanan (Anjal), 2 pengemis dan 5 ODGJ (Orang Dengan Ganguan Jiwa) .

Dalam operasi yang dipimpin Kasi Operasi pada Dinas Satpol PP, Hendra Kusuma, berhasil mengamankan 23 orang. Mereka terjaring di tempat dan waktu berbeda. Diantaranya, di perempatan Pilang, Ketapang, Randu Pangger, Pasar Babian (Mangunharjo) dan lokalisasi ilegal Penangan (rel Kereta Api)

Hendra menjelakan, razia dilakukan atas permintaan Dinsos bersama Dinkes. Seluruh hasil razia langsung diangkut ke shelter untuk diproses lebih lanjut. Disebutkan, razia yang dilakukan Selasa kemarin menyasar tempat prostitusi ilegal di rel KA, Pasar Babian. Sementara pengemis dan gelandangan, pengamen dan anak jalanan (Anjal) diamankan di sejumlah perempatan lampu merah.

Kabid Pelayanan Rehabilitasi Dinsos, Imroatun Hasanah, mengatakan, mereka yang terjaring razia Satpol PP akan dibina. Sedang bagi mereka yang berkategori gelandangan dan pengemis serta gangguan jiwa tinggal beberapa hari di shelter.

“Kalau yang gangguan jiwa, kami pulangkan setelah sembuh,” tandasnya.

Bagi pengemis dan gelandangan yang berdomisili di wilayah Kota Probolinggo, akan diberi pelatihan sebelum dipulangkan. Sedang bagi yang rumah tinggalnya di luar kota tidak mendapat pelatihan. Mereka langsung dipulangkan setelah didata dan menandatangani sutrat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

Untuk pengamen dan anak jalanan, terutama yang dibawah umur, akan diserahkan ke orang tuanya. Disebutkan, dalam operasi tersebut, petugas mengamankan 3 anak yang tengah mengamen di perempatan lampu merah. Satu orang pelajar SMP dan 2 anak masih sekolah SD kelas 4 dan 5.

“Orang tua mereka kami panggil. Ya biar tahu kalau anaknya ngamen,” pungkasnya.

Dalam operasi gabungan tersebut, petugas mengamankan 2 anak SD yang sedang ngamen di perempatan Randu Pangger. Mereka mengamen tidak membawa alat musik, tetapi cukup dengan keplak-keplok dan meminta jasa ke para pengemudi yang berhenti saat lampu merah.

Kepada petugas, mereka mengamen lantaran disuruh mamanya (orang tua perempuannya). Diperoleh informasi, kalau keduanya mengamen karena tidak memiliki orang tua laki atau bapak.

Sementara itu, dr Ike Yuliana usai memeriksa 10 PSK yang terjaring dalam operasi menyatakan, ada 3 PSK yang positif terjangkit virus HIV/AIDs. Sedang 7 PSK lainnya, negatif. Saat ditanya asalnya, dokter yang dinas di Puskesmas Wonoasih itu, enggan menjawab.

“Kami tidak boleh menyebut nama dan asal. Hanya kami dan PSK yang bersangkutan yang tahu. Lainnya tidak boleh tahu,” tegasnya, Rabu (18/9) siang.

Ketiga PSK tersebut, sebelum pulang, diberi obat. Selanjutnya, mereka diminta dan diwajibkan chek-up setiap minggu di RSUD dr Muhammad Saleh. Selain diberi obat, ketiga PSK itu mendapat pembinaan dan konseling gratis dari RSUD.

“Ya, mereka harus memeriksakan kesehatannya di RSUD,” Kebetulan kami konselor HIV/AIDs-nya,” tambahnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas