FaktualNews.co

Bermodus Kenal Keluarga, Seorang Emak Berhijab Gendam Siswi di Mojokerto

Peristiwa     Dibaca : 735 kali Penulis:
Bermodus Kenal Keluarga, Seorang Emak Berhijab Gendam Siswi di Mojokerto
FaktualNews.co/Amanullah/
Ketua RT Mardi,  saat menunjukkan lokasi korban dirampas perhiasannya.

MOJOKERTO, FaktualNews.co Siswi kalas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Mojokerto, saat istirahat  menjadi korban gendam seorang emak. Dalam rekaman kamera CCTV  pelaku berhasil membawa kabur perhiasan giwang dan cincin.

Dalam aksinya, pelaku beraksi seorang diri. Nampak dari  rekaman CCTV,  pelaku bertubuh agak gemuk dengan mengendarai motor Yamaha Mio berwarna hitam melintas di jalan di lingkungan Kauman Tengah, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.

Ketua RW setempat Mardi (62) mengatakan, aksi perampasan perhiasan yang menimpa siswi MI Al Muslihin itu, terjadi Senin (16/09/19) sekitar pukul 11.38 WIB.

Modus pelaku, berpura-pura mengenali keluarga korban kemudian mengajak naik sepeda motor. Setelah itu, di tempat yang dikira sepi korban dilucuti perhiasannya.

“Kejadianya itu pada saat istirahat kedua, korban didatangi pelaku di depan toko yang tidak jauh dari sekolah  mengatakan, ayo ikut saya, saya teman ibukmu, saya antar ke depan gang empat. Selanjutnya korban langsung diajak dan di tempat sekiranya sepi pelaku merampas perhiasan si anak ini,”jelasnya, Kamis (19/09/19).

Setelah dilucuti, lanjut Mardi, korban diturunkan kembali di depan gang tepatnya di belakang Masjid Agung Al Fatah. Sadar menjadi korban perempasan, siswa bernama Bilqis nurfadila kelas 3A berlari ke sekolah dengan menangis.

“Korban baru cerita kepada gurunya setelah cincin dan giwangnya diambil. Kalungnya selamat,” tambahnya.

Melihat rekaman CCTV milik Heru, cirri-ciri pelaku selain bertubuh gemuk dan memakai sepeda motor Yamaha Mio hitam. Pelaku nampak menggunakan baju berwarna biru dan berkerudung.

“Keterangan dari korban katanya pelaku memakai semacam cadar atau masker,” tuturnya.

Wakil Yayasan MI Al Muslihin saat dikonfirmasi membenarkan jika anak didiknya menjadi korban perampasan pada beberapa hari yang lalu.

“Kemarin kita sudah sosialisasikan, agar wali murid tidak membawakan perhiasan yang berlebihan terhadap anaknya. Keluarga sudah menerima, yang terpenting anaknya selamat. Sehingga pihak sekolah enggan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib,” tandasnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin