SITUBONDO, FaktualNews.co-Wakil Pimpinan Cabang Bulog Kabupaten Bondowoso, Ricky Soeasono, mengaku beras yang didistribusikan kepada warga penerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Situbondo adalah stok lama. Namun beras tersebut dinilai masih layak konsumsi.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung Ricky Soeasono, usai bertemu kepada sejumlah wartawan di gudang Bulog Arjasa, Situbondo, Jawa Timur.
“Beras ini sudah 12 bulan lebih tersimpan di gudang. Tapi kualitasnya masih baik dan layak untuk dikonsumsi,” ujar Ricky Soeasono, Kamis (19/9/2019).
Menurutnya, sesuai kesepakatan antara Bulog dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo, beras untuk keluarga penerima manfaat (KPM) penerima BPNT adalah premium dua. Namun sebelum didistribusikan, beras dicek oleh petugas, guna memastikan kualitas berasnya.
“Sebelum kami distribusikan, kami cek dan sortir terlebih dulu. Jadi yang dikirim itu, sudah layak konsumsi,” bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Ricky menegaskan, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada KPM, pihaknya akan mengevaluasi kualitas beras BPNT tersebut.
“Distribusi masih berlangsung dan sudah mencapai 50 persen. Setelah rampung, kami akan evaluasi,” katanya.
Ricky mengatakan, sesuai petunjuk dari Kemensos, mulai September 2019 Perum Bulog sebagai manajer suplier untuk BPNT.
Bantuan dari pemerintah kepada warga kurang mampu tersebut dibagikan setiap bulan melalui e-Warong, yaitu pedagang bahan pangan yang bekerja sama dengan Perum Bulog.
“Mulai bulan ini, Bulog yang mendistribusikan beras untuk Program BPNT. Karena kami yang ditunjuk oleh Kemensos,” terang Ricky.
Beras premium II yang disediakan Bulog dalam setiap bulannya mencapai sekitar 600 ton dengan 6 ribu lebih KPM. Hingga saat ini, sudah separuh yang didistribusikan melalui suplier dan pengelola e-Warong.
Ricky mengimbau kepada masyarakat penerima BPNT ataupun suplier dan pengelola e-Warong, untuk melaporkan sekaligus mengembalikan kepada Bulog, jika kualitas beras jelek.
“Silakan ditukar berasnya jika dirasa jelek, dengan menghubungi kami. Kami sudah membagi nomor kepada setiap suplier ataupun pengelola e-Warong. Tapi sampai saat ini belum ada yang meretur (mengembalikan),” pungkasnya.