Kandang Hewan milik Warga di Kota Probolinggo Terbakar, Begini Kronologinya
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Warga RT 3 RW 5 jalan Sungai Sampit, Kelurahan Jrebeng kulon, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Kamis (19/9/2019) sekitar pukul 15.30 WIB, berhamburan keluar rumah. Setelah mendengar informasi kalau rumah Supandi (65) terbakar.
Melihat api berkobar di kandang sapi dan kambing milik korban, tanpa dikomando warga bahu-membahu berusaha memdamkan api dengan alat seadanya. Ada yang menyiram memakai timba, ada pula yang menggunakan selang dari pompa listriknya. Sedang warga yang lain ada yang berusaha menyelamatkan barang dengan cara dikeluarkan.
Sementara Supandi, masuk ke kandang berusaha mengeluarkan sapi, sedang Mur, istri Supandi ikut-ikutan masuk kandang hendak menyelamatkan 4 ekor kambingnya. Saat hendak masuk kandang, pasangan suami istri (Pasutri) tersebut sempat dijilat api. Sehingga lengan dan tangannya luka lecet, namun tidak parah.
Informasi yang didapat di lokasi menyebut, warga yang tinggal di depan rumah korban di seberang jalan, usai shalat Ashar, keluar rumah. Ia melihat asap membumbung tinggi di depan rumahnya. Setelah didekati, ternyata kandang Supandi dilalap si jago merah. Melihat kejadian tersebut, warga tersebut berteriak minta tolong.
Warga yang mendengar teriakan keluar rumah mendekati asal suara. Supandi dan istrinya yang terlelap tidur, ikut bangun setelah mendengar di luar rumah ada ramai-ramai. Tahu kandangnya terbakar, pasutri itu langsung masuk kandangnya. Khawatir terbakar, warga yang mengetahui Sepandi dan istrinya hendak masuk kandang lansung menarik lengannya.
“Saya mau ngeluarkan kambing dan sapi. Untung saya dicegat warga. Tangan saya dan istri, luka lecet. Sapi dan kambing tidak terbakar. Sapi luka lecet dan kambing sebagian bulunya terbakar. Keluar Sendiri. Kan tamparnya putus karena terbakar,” ujar Supandi.
Saat ditanya penyebabnya, Supandi menggelengkan kepala. Bahkan, menduga saja Supandi tidak berani. Mengingat, di dalam kandangnya tidak ada kompor, baik kompor Elpiji ataupun tungku berbahan bakar kayu. Pria beranak dua ini juga menyebut kalau di kandang tidak ada penerangan dari listrik.
“Lampu listrik ada di luar. Kalau kompor ada di dapur,” jelasnya.
Ditambahkan, kompor ada di dapur yang ngumpul dengan rumah tinggalnya, bukan di dalam kandang. Saat ditanya apakah membakar sampah di dekat kandang ? Supandi menjawab tidak. Ia membakar sampah untuk melindungi sapinya dari gigitan nyamuk, setiap pukul 17.00 WIB.
“Kalau bakar sampah diatas jam 5 sore. Nggak tahu apa penyebabnya ,” tambahnya.
Supandi juga membantah, kalau kandangnya terbakar akibat sabotase. Sebab, menurutnya, ia tidak pernah berselisih dan bermusuhan dengan tetangganya.
Semantara itu, Purnomo, salah satu petugas Damkar berterus terang, belum mengetahui pasti penyebabnya. “Belum tahu. Kami masih fokus pada pemadaman api. Dua unit Damkar yang didatangkan untuk memadamkan api,” katanya singkat.