Netizen: Adik Saya Sukses di PT Qnet Lalu Meninggal, Kapolres Lumajang Terus Telusuri Dugaan Money Game Sistem ‘Piramida’
LUMAJANG, FaktualNews.co – Akun Facebook milik Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban, dibanjiri aduan dan curhat tentang bisnis Multi Level Marketing (MLM) dengan perdagangan uang sistem piramida yang diduga dijalankan PT Qnet.
Kebanyakan, mereka adalah bagian dari korban yang sempat bergabung dengan PT Qnet. Tak jarang, mereka pun mengungkapkan kekesalannya, lantaran merasa tertipu dengan bisnis yang diduga menjalankan sistem money game ini.
Seperti yang disampaikan pemilik akun Facebook bernama Triyantrian, yang diposting di grup ‘Sahabat MAS’ milik Kapolres, Kamis (19/9/2019).
Triyantrian menceritakan apa yang dialami oleh adiknya, yang sempat sukses bergabung di PT Qnet. Namun, adiknya kini sudah meninggal dunia. Kematian sang adik itu sendiri hingga kini menyisakan tanda tanya besar di keluarganya. Sebab, pihak keluarga Triyantrian menemukan kejanggalan atas kematian adiknya itu.
“Namun ada yang janggal atas kematian adik saya, dimana perusahaan tersebut tak memberitahukan sama sekali kepada kami atas berita duka tersebut,” ungkapnya.
Dia menceritakan, bahwa adiknya termasuk sukses dalam berbisnis. Dalam kurun waktu 4 tahun, sang adik mampu membeli mobil, motor, bahkan mampu membangunkan rumah untuk orang tuanya.
Namun, cerita tersebut berhenti saat lebaran kemarin. Ketika keluarga mendengar berita duka sang adik. Sang adik yang pernah dibanggakan karena termasuk sukses, tiba-tiba meninggal dunia di kamar kontrakannya, tepatnya di Kota Bekasi.
“Selain itu, seluruh benda berharga adik juga raib tak berbekas. Hanya satu mobil jenis sport yang masih ada, tetapi ada satu bos Q-NET yang mengatakan bahwa almarhum memiliki hutang sebesar Rp 225 juta,” tambahnya dalam tulisannya.
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban, mengimbau kepada masyarakat segera melapor kepada pihak berwajib, jika menemukan hal yang ganjil seperti kasus yang dialami keluarga pemilik akun facebook Triyantrian itu.
Kapolres menegaskan, hingga saat ini pihaknya masih terus menelusuri lebih dalam kasus tersebut. Mulai dari skema piramida yang dijalankan, hingga kaitan perusahaan yang menjalankannya.
“Saat ini, kami juga sedang menangani kasus berkaitan dengan kejahatan bisnis dengan skema piramida yang dijalankan oleh Q-Net. Akan kita buktikan apakah sistem ini memang dijalankan oleh induk perusahaan atau para membernya dibawah yang melakukan modifikasi dengan sistem penjualan piramida. Pemeriksaan-pemeriksaan akan kami lakukan secara mendalam untuk menguak permasalahan ini,” pungkasnya.