JOMBANG, FaktualNews.co-Pemkab Jombang, Jawa Timur, menjamin kualitas beras yang dibagikan dalam program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) sesuai standar yang ditentukan.
Kepastian ini disampaikan Wakil Bupati Jombang Sumrambah melalui Kepala Dinas Sosial setempat, M Saleh, disela-sela acara Forum Silaturahmi Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan Kabupaten Jombang, yang melibatkan Bulog sekaligus Agen penyalur BPNT atau e-warong di Ruang Bung Tomo Pemkab Jombang, Jumat (20/9/2019).
Saleh menjelaskan, dalam penyaluran BPNT 2019 ini, Perum Bulog masuk dalam mekanisme penyaluran. Bulog juga memiliki peran besar terkait kualitas beras yang akan disalurkan kepada KPM (keluarga penerima manfaat) di seluruh Kabupaten Jombang.
Sehingga, peran Bulog tersebut nantinya tidak hanya menyiapkan beras yang medium saja, tapi juga mengendalikan dan mengawasi penyaluran komoditi beras di 306 Desa yang ada di Jombang.
“Jadi kita buat berlapis, ada perlakukan khusus untuk komoditi beras Bulog ini, kita sudah sepakati dengan Perum Bulog Pemkab Jombang tidak ingin berasnya nanti apek, ada hama, ada kutu, dan lanya,” ujarnya.
Saleh menambahkan, untuk memastikan kualitas beras, akan ada empat koordinator suplier (pemasok) dari empat penjuru, dimana setiap Kecamatan juga terdapat penanggung jawab suplier.
“Ini tugasnya untuk melakukan proses materi beras Bulog ini, jadi nanti Satker Bulog dan pendamping BPNT ikut mengawasi, makanya mekanisme kita buat berlapis jangan sampai ada celah kebocoran beras, berubah warna,apek dan lainya ketika sampai ditingkat agen penyalur,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan (Jombang – Mojokerto), Kurniawan mengatakan, pengawasan kualitas beras ini akan dilalukan di masing-masing koordinator wilayah.
Setelah dipastikan kualitas teepenuhi, maka Tim Koordinasi dan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) akan membuat berita acara pemeriksaan. Barulah bantuan sosial ini bisa disalurkan ke masing-maisng agen dan KPM.
“Jadi tugasnya korwil ini melakukan perbaikan kualitas, TKSK dan Tikor ini akan mematau di tiap Korwil (empat titik penjuru, barat, timur, utara dan selatan), sebab ada pemindahan dari kemasan 50 kilogram ke 8 kilogram,” pungkas Kurniawan.