FaktualNews.co

Netizen Desak Polisi Usut Tuntas Kasus ‘Money Game’

Peristiwa     Dibaca : 890 kali Penulis:
Netizen Desak Polisi Usut Tuntas Kasus ‘Money Game’
FaktualNews.co/Istimewa
Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban merilis M. Karyadi, tersangka kasus money games.

LUMAJANG, FaktualNews.co – Netizen terus mendesak Polisi mengusut tuntas kasus money game yang diduga dijalankan oleh PT. Qnet. Desakan ini disampaikan melalui grup media sosial Facebook milik Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban bernama Sahabat MAS.

Salah satunya disampaikan oleh Iqbal asal Garut, Jawa Barat. Pemilik akun Iball Maheksa ini mengaku sempat mengikuti presentasi PT. Qnet secara tidak sengaja pada 2017 lalu. Sebab, saat itu Ikbal datang lantaran mendapat informasi dan ajakan salah satu anggota dari Qnet terkait lowongan pekerjan di pergudangan dengan gaji besar.

Iqbal yang tertarik dengan iming-iming lowongan kerja ini pun langsung menerima tawaran tersebut. Namun, setelah dirinya berangkat ke tempat yang di maksud di sebuah ruko di kawasan Bekasi, ternyata lowongan tersebut tidak pernah  dia dapatkan.

Iqbal justru disuguhkan ke dalam sebuah acara presentasi PT. Qnet. Bahkan saat berada diruang presentasi, ponsel milik Ikbal dan peserta lainya ditahan oleh pihak panitia dengan dalih agar lebih konsentrasi saat mengikuti pemaparan para leader.

“Disana saya datang langsung ditampung di sebuah kamar kos kecil bersama sejumlah pelamar kerja lainya, kami terus dipengaruhi oleh leader-leader, saya dipaksa jual harta benda orang tua, bahkan rumah orang tua saya,  saya tolak namun saya dihina, saya juga dikenalkan istilah UGD (utang gadai dol) dan akhirnya saya nekat pulang”, ungkap Ikbal.

Tangkapan layar keluhan salah satu pemilik akun Facebook di group Sahabat MAS.

 

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengatakan, bahwa modus yang digunakan para leader Qnet selalu saja membuka lowongan pekerjaan dengan iming-iming gaji yang lumayan besar. Selanjutnya, para pelamar yang datang akan dilakukan cuci otak oleh leader.

“Konsep cuci otaknya yang sedemikian rupa membuat peserta benar-benar terpengaruh dan melaksanakan apa yang diinginkan dari senior member QNet, kasus ini akan terus kami tangani dan kami telusuri”, katanya, Minggu (22/9/2019).

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh