JOMBANG, FaktualNews.co-Pelbagai kerajinan miniatur berupa replika gedung, rumah, pesawat, mobil, atau kereta api dan sebagainya, banyak disukai orang. Baik baik tua maupun muda.
Banyak replika yang tidak sekadar menjadi mainan anak, tapi dikoleksi orang dewasa sebagai hobi. Ini pula mendorong tumbuhnya usaha pembuatan kerajinan miniatur.
Seperti dilakukan Veri Choirul Arif (28), warga Jalan KH Mimbar Gang ll, Desa Candimulyo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
Pemuda ini mencurahkan kegemaran terhadap berbagai benda melalui karya kerajinan miniatur berbahan kayu bekas mebel.
Di tanbgan Veri, kayu-kayu yang nyaris tidak terpakai ini disulap menjadi kerajinan menarik, berupa miniatur benda transportasi, sehingga memiliki nilai ekonomi.
Ia membuat miniatur mobil dan kereta api yang mirip dengan aslinya.
Tak hanya dipajang, miniatur kereta api, karya Veri ini bisa juga digerakkan di atas rel dengan menggunakan mesin.
Selain membuat kerajinan miniatur kereta api, ia juga cukup piawai membuat kerajinan miniatur lainnya. Seperti rumah, bus dan benda-benda lainnya.
Menurut Veri, bahan untuk karya miniatur kereta api dan mobil ini dari triplek dan limbah kayu yang berukuran kecil, serta scotlight.
“Saya kerjakan sendiri secara manual dengan alat seadanya. Cukup dengan silet, penggaris, dan amplas. Biasanya miniatur kereta api ini dipajang di meja kerja,” kata Veri.
Veri mengaku, banyak juga yang pesan dibuatkan miniatur oleh dirinya benda non kereta api.
“Prinsipnya, order pembuatan miniatur benda apa saja saya terima. Mulai kereta api, rumah, busa, truk dan sebagainya,” kata Veri.
Veri mengaku, untuk menuntaskan satu karya miniatur, diperlukan waktu pembuatan paling lama satu pekan.
Ia mengatakan, dirinya menggeluti kerajinan pembuatan miniatur ini pada awal 2018. Awalnya, ia mengenalkan kerajinan miniatur kereta api yang dibuatnya kepada pegawai di PT Kereta Api Indonesia Daop 7 Madiun.
“Sudah 2 tahun ini saya menekuni kerajinan miniatur kereta api, bus dan lain-lain. Semua miniatur yang saya buat berdasarkan request atau pesanan dari peminat,” kata dia.
Sedangan mengenai harga, menurut Veri bervariasi.Tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya serta mekanis (bissa digerakkan mesin) atau tidak.
Untuk miniatur kereta api yang tidak bisa digerakkan, berkisar Rp 300 hingga Rp 500 ribu per unit miniatur.
“Untuk yang bisa bisa digerakkan harganya antara Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta per unit,” kata Veri.
Kalau untuk satu miniatur lokomotif tanpa gerbong dan tidak bergerak, dipatok harga Rp 300 ribu per unit.
“Tapi kalau pemesan ingin lokomotif beserta gerbongnya saya kasi harga Rp 500 ribu. Itu sudah termasuk rel dan sinyal kereta,” terang Veri
Ditambahkan, dia menjalani bisnis ini masih relatif baru, sehingga belum mengurus berbagai macam izin ke pemerintah kabupaten.
“Namun, saya berharap apa yang saya lakukan ini menjadi inspirasi bagi warga lainnya, dan mendapat perhatian dari pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan pengrajin kecil seperti saya ini,” pungkas Veri.