Anggota Kodim Probolinggo Tewas Dibacok Maling Sepeda Motor, Ini Reka Ulangnya
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Sertu Bambang Irawan (52) anggota Kodim 0820 Probolinggo, meninggal dunia. Sementara putra keduanya yang ikut mengejar dua pelaku
pencurian sepeda motor, selamat.
Korban menghembuskan nafas terakhirnya, setelah dibacok salah satu pencuri sepeda motor milik Kariyadi, tetangganya. Dalam peristiwa yang terjadi, Selasa (24/9/2019) sekita pukul 03.00 dini hari itu, dua pelaku gagal membawa kabur sepeda motor yang dicuri dari rumah Kariyadi.
Peristiwa itu berlangsung di Gang Kavling I, RT 3 RW 16, Jalan Priksan, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Dalam menangani kasus pembacokan tersebut, Polres Probolinggo Kota bertindak cepat. Sekitar pukul 07.30 tim inafis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dilanjutkan rekonstruksi. Reka ulang terdiri dari 19 adegan, mulai pengintaian hingga Bambang roboh akibat dibacok sebanyak 2 kali.
Pembacokan pertama, korban dibacok lengan kanannya oleh rekan pelaku saat hendak menangkap pelaku yang berusaha kabur dengan sepeda motornya. Setelah roboh, korban dibacok lagi di bagian pundak kiri dengan celurit hingga tak sadarkan diri.
Tim Inafis Polresta melakukan reka ulang berdasarkan informasi dari Faizi Basri, anak kedua korban. Pra adegan, di penghujung malam, Sertu Bambang melihat dua orang tengah membuka pintu pagar rumah Kariyadi, tetangganya dari lantai 2 rumahnya.
Korban lalu turun dan mengawasi pelaku dari balik pagar rumah lantai dasar. Begitu pelaku berhasil mengeluarkan sepeda motor milik keponakan Kariyadi, langsung dikejar oleh korban, diikuti anaknya, Fauzi Basri. Bambang yang kala itu membawa pentungan, berhasil mengejar pelaku yang naik sepeda motor curian. Sekali pukul, pelaku yang berada di belakang pelaku lainnya itu, roboh bersama motor curiannya.
Korban terus mengejar rekan pelaku yang berada di depan naik sepeda motornya. Begitu dekat, tanpa pikir panjang, korban memukulkan pentungannya ke pelaku dari belakang. Bersamaan itu pula, pelaku yang roboh lebih awal, membuntuti korban.
Begitu korban membalikkan tubuhnya, pelaku yang meninggalkan sepeda motor hasil curiannya, langsung menyabetkan celuritnya ke lengan kanan korban.
Satu kali bacokan, korban roboh. Meski Bambang sudah tidak berdaya, pelaku kembali menebaskan celuritnya ke pundak kiri korban. Sedang seorang pelaku lainnya, menyaksikan pembacokan tersebut.
Tahu korban tak berdaya, kedua pelaku kabur dengan motor matik yang dinaiki saat mencuri. Sebelum keluar dari gang Kavling I, pelaku yang dibonceng sempat menyabetkan celuritnya ke ketua RT setempat, Andriono. Namun, satu sabetan itu, tidak mengenai pak RT. Ia menghindar hingga jatuh terguling-guling.
Andriono mengaku, keluar dari rumahnya setelah mendengar teriakan maling. Begitu sampai di gang depan rumahnya, ia melihat 2 pelaku berboncengan hendak kabur, usai membacok Sertu Bambang. Merasa jiwanya terancam, ketua RT setempat itu menghindar ke arah barat. Begitu pelaku yang membonceng manyabetkan celurit ke arahnya, Andriono menghindar hingga terjatuh.
“Saya menghindar karena nggak bawa apa-apa. Saya dibacok, untung saya menghindar,” katanya.
Kariyadi, pemilik rumah yang pagarnya dibobol maling mengaku, tidak tahu kalau sepeda motor yang diparkir di depan garasi, dibawa kabur pencuri. Ia bangun setelah mendengar teriakan maling, dan saat keluar ia melihat sepeda motor 200 CC milik keponakannya roboh di gang, begitu juga dengan Sertu Bambang Irawan.
Oleh warga, korban Bambang dibawa ke RS Dharma Husada dan dinyatakan meninggal oleh dokter setempat. “Nggak tahu. Saya tahunya setelah mendengar teriakan maling. Setelah keluar, sudah ramai,” ujar Kariyadi.
Ditambahkan, sepeda motor besar bernopol P 3898 GJ itu sudah biasa ditaruh di luar rumah bersama 2 motor lainnya. Tiga motor itu dinyatakan aman, lantaran rumah Kariyadi tertutup pagar besi dan tembok, sedang pintu pagar setiap malam digembok.
“Pelaku lewat pintu pagar. Gemboknya dirusak. Motor yang dicuri di posisi paling timur,” tambahnya.
Informasi yang didapat di lokasi kejadian menyebut, korban mengejar 2 pelaku bersama anaknya karena gregetan dengan pelaku. Mengingat, belasan kali Gang Kavling I Jalan Priksan, disatroni pencuri. Hanya saja tidak sampai mengambil sesuatu, karena sering kepergok warga.
Dikatakan juga, malam itu warga sempat jagongan hingga larut malam, seperti biasanya. Namun, setelah pukul 00.00 WIB warga masuk rumah masing-masing. Sedang aksi pencurian, berlangsung Selasa (24/9) pukul 03.00 WIB.