Peristiwa

Identitas Terkuak, Korban Tewas Akibat Kecelakaan di Jalur Pantura Probolinggo Janda Anak Dua

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Setelah hampir seminggu disimpan di lemari pendingin Rumah Sakit Tongas, Kabupaten Probolinggo, akhirnya identitas Mrs X, korban kecelakaan pada Kamis (19/9/2019) pagi lalu, terkuak.

Korban kecelakaan dengan kondisi tragis tersebut bernama Hermin (37) warga Dusun Krajan, Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kepastian ditemukannya jasad korban kecelakaan di Jalan Pantura, tepatnya di Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, dibenarkan Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo Kota, Ipda Rizal, Rabu (25/9/2019). Menurutnya, identitas korban diketahui setelah pihak Jasa Raharja Probolinggo menghubungi Satlantas Polresta. Jasa Raharja Probolinggo, tahu dari Jasa Raharja Jember.

Atas informasi tersebut, jasad Mrs X yang akan dimakamkan, Rabu (25/9/2019) dibatalkan. Awalnya, pemakaman akan dilakukan, Selasa (24/9) sesuai surat dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tongas. Namun, oleh pihak RSUD, pemakaman tidak harus dilakukan hari itu juga. Tetapi masih diberi toleransi.

“Rencananya akan dimakamkan Rabu pagi. Tapi kami batalkan, setelah kami dihubungi pihak Jasa Raharja,” katanya.

Menurutnya, orang tua korban mengetahui, anaknya yang bernama Hermin meninggal di Probolinggo, dari media sosial. Pihak keluarga kemudian berkoordinasi dengan Jasa Raharja Jember.

“Selanjutnya, diinformasikan ke Jasa Raharja Probolinggo, lalu diteruskan ke Satlantas Polresta,” terang Kanit Laka, Rabu (25/9) siang.

Sekitar pukul 13.30 WIB, orang tua bersama keluarga korban tiba di Satlantas Polresta. Selanjutnya oleh petugas diantar ke RSUD Tongas untuk melihat dan memastikan jasad korban. Informasi yang didapat, ternyata jasad yang terbujur kaku di lemari pendingin kamar mayat RSUD Tongas itu, benar merupakan jasad Hermin, putri kedua Sodikun (69).

Sementara itu, Sodik (36) tetangga Sodikun yang mengantar keluarga korban mengetahui Hermin meninggal dari Sosmed, malam hari. Ia kemudian memberitahukan ke orang tua korban, yang rumahnya tidak begitu jauh. Rabu pagi, ia kemudian bersama orang tua dan putra korban ke Kota Probolinggo.

“Dari medsos tahunya. Ya saya sampaikan ke keluarganya. Terus kita ke sini,” terangnya.

Menurut Sodik, orang tuanya tidak tahu, kalau Hermin meninggal. Mengingat, korban jarang pulang dan kerja di Probolinggo. Disebutkan, korban sudah sekitar 4 bulan tidak pulang ke Jember menengok 2 anaknya yang kumpul dengan Sodikun (kakeknya).

“Ya memang seperti itu. Jarang pulang. Pamitnya kerja di Probolinggo,” tambah Sodik.

Sodikin, ayah kandung korban tampak lemas mendengar anak perempuannya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Diceritakan, Hermin empat bulan tidak pulang berpamitan kerja di Probolinggo. Dua anak korban tinggal bersamanya di Jember.

“Saya tidak tahu persis kerjanya. Hermin sudah lama bercerai dengan suaminya,” terang Sodikin dengan suara lirih.