FaktualNews.co

Inilah Perihal Fobia yang Perlu Anda Ketahui

Gaya Hidup     Dibaca : 1004 kali Penulis:
Inilah Perihal Fobia yang Perlu Anda Ketahui
FaktualNews.co/Ilustrasi
Ilustrasi fobia. (femalefirst.co.uk)

SURABAYA, FaktualNews.co – Salah satu bentuk emosi dasar manusia adalah takut. Pada dasarnya emosi takut atau jenis emosi lainnya wajar untuk dirasakan hingga taraf tertentu.

Nah, pernahkah Anda merasa tidak nyaman atau takut terhadap objek atau situasi tertentu? Jika iya, bagaimana ketakutan itu kemudian memengaruhi aktivitas Anda?

Dalam kehidupan normal kita, terkadang kita merasa takut atau tidak nyaman terhadap suatu objek atau situasi. Namun, kita harus berhati-hati jika level ketakutan yang dirasakan telah berdampak secara ekstrem.

Ketika ketakutan tersebut mengganggu aktivitas dan kehidupan sosial Anda, hal itu dapat merujuk pada gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan yang dimaksud dikenal dengan istilah fobia. Inilah ketakutan ekstrem dan irasional terhadap hewan, objek, tempat, atau situasi yang kebanyakan orang tidak akan takut.

Orang dengan fobia umumnya akan menghindari situasi yang mereka takutkan atau merasa sangat cemas.

Mereka dapat terserang panik ketika berada pada situasi yang ditakuti atau bahkan saat baru memikirkannya.

Dalam dunia psikologi dikenal dua tipe fobia, yakni fobia khusus (specific phobias) dan fobia kompleks (complex phobias).

Fobia khusus merupakan ketakutan terhadap sebuah objek, situasi, atau aktivitas tunggal. Umumnya berupa ketakutan terhadap hewan seperti laba-laba dan ular atau lingkungan seperti ketinggian dan badai. Selain itu, dapat melibatkan situasi seperti terbang atau berada di atas eskalator.

Bentuk lain dari fobia tipe ini adalah ketakutan akan darah, suntikan, atau luka. Orang dengan fobia ini bisa pingsan ketika menjumpai darah atau luka. Biasanya denyut jantung dan tekanan darah mereka juga akan meningkat.

Nah, berlanjut ke fobia tipe kedua yaitu fobia kompleks. Fobia jenis ini melibatkan beberapa bentuk kecemasan. Ada dua kasus yang akan dijelaskan dalam tipe ini.

AGORAFOBIA (AGORAPHOBIA)

Seseorang dengan agorafobia memiliki ketakutan pada ruang terbuka, keramaian, atau area publik. Selain itu, mereka merasa tidak nyaman ketika berbelanja atau bepergian seorang diri dengan jenis transportasi apapun. Terkadang, mereka bahkan tidak mampu meninggalkan rumah yang menjadi wilayah aman mereka.

Orang dengan agorafobia mengalami gejala kecemasan yang signifikan. Terkadang juga merasakan kepanikan seperti sesak nafas, berkeringat, pusing, dan mual.

Fobia ini menyebabkan rendahnya harga dan kepercayaan diri serta kondisi depresi. Dalam penanganannya dapat diberikan terapi psikologis yang dikenal dengan Cognitive Behavioral Therapy (CBT).

FOBIA SOSIAL (SOCIAL PHOBIA)

Seseorang dengan fobia sosial mengalami ketakuan pada situasi sosial atau situasi kerja. Misalnya, ketika berada di sebuah pesta atau berbicara di depan umum.

Mereka  mengalami ketakutan akan penolakan, dianggap memalukan, atau dinilai secara negatif. Ketakutan inilah yang menghalangi seseorang untuk terlibat dalam aspek sosial kehidupannya.

Ketika dibiarkan berlanjut, ketakutan tersebut dapat menghambat mereka untuk pergi bekerja atau ke sekolah. Alhasil, mereka akan sukar untuk menciptakan dan menjaga hubungan pertemanannya.

Fobia sosial umumnya tidak diketahui sampai seseorang telah beranjak remaja. Namun, perlu diketahui bahwa fenomena ini berakar dari pengalaman rasa malu yang diinternalisasikan sedari kecil.

Orang dengan fobia sosial juga cenderung memiliki harga diri yang rendah dan mengalami depresi. Dalam penanganannya, dapat diberikan terapi psikologi, pemberian obat, serta menggunakan strategi self-help. Strategi self-help dapat dengan menuliskan paparan fobia yang dialami dan cara mengatasinya atau melalui bacaan khusus.

Beberapa kalimat ini akan menjadi akhir bahasan fobia kita kali ini. Fobia mungkin sudah menjadi fenomena yang lazim ditemui. Namun, yang penting diingat, untuk mengenali fobia tidak hanya diperlukan kesadaran dari dalam diri seseorang, pemeriksaan oleh psikolog atau psikiater juga harus dilakukan agar diagnosis lebih akurat.

Dalam keadaan apapun Anda saat ini, berjuang dan berdamailah dengan segala ketakutan Anda. Yakinlah, konsistensi dan kepercayaan akan membawa perubahan yang luar biasa.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
Pijar Psikologi