LAMONGAN, FaktualNews.co – Sedikitnya 370 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Lamongan yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), menggelar aksi menolak kenaikan iuran BPJS, Kamis (26/9/2019).
Start dari depan Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah, jalan Lamongrejo, ratusan mahasiswa melakukan longmarch menuju Gedung DPRD Lamongan, jalan Basuki Rahmad.
Sepanjang jalan, para mahasiswa menggalang tanda tangan penolakan kenaikan iuran BPJS dari para pengguna jalan. Mereka menyiapkan kain putih sepanjang 20 meter bagi siapa saja yang ingin membubuhi tanda tangan.
Tandatangan yang didapatkan dari masyarakat itu, sebagai bukti petisi penolakan kenaikan iuran BPJS.
“Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan oleh negara, ” teriak korlap aksi, saat berorasi.
Mereka menilai, jaminan kesehatan telah digerogoti yang membuat rakyat melarat. Karenanya, mereka meminta pemerintah menurunkan iuran BPJS. Saat ini, rumah sakit diberi beban dengan begitu banyaknya nilai klaim yang belum dibayar BPJS.
Lebih jauh, para mahasiswa menilai, peserta penerima bantuan iuran (PBI) sering dinomor-duakan oleh pihak Rumah Sakit, perihal hak mendapatkan pelayanan yang baik. Disamping itu, peserta PBI juga sering mengalami kesulitan pada klaim dana.
Sebab itu, PC IMM Kabupaten Lamongam menuntut empat point terkait BPJS, yakni menolak kenaikan BPJS kesehatan, mendesak pemerintah pusat untuk turut andil dalam memperbaiki sistem di BPJS Kesehatan, serta mendesak para wakil rakyat dan pemerintah daerah Lamongan untuk turut menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
“Bubarkan BPJS Kesehatan jika masih menaikkan iuran kesehatan dan ganti BPJS Kesehatan dengan Askes,” ungkapnya.
Di depan pintu gerbang kantor DPRD setempat, pengunjukrasa ditemui Ketua Komisi D, Ali Mahfudz. Di hadapan peserta aksi, dia menyatakan mendukung langkah para mahasiswa yang beraksi menyampaikan aspirasinya, menolak kenaikan iuran BPJS.
“Setiap minggu saya mendapat pengaduan. Dan masyarakat yang tak mampu membayar ingin keluar dari BPJS,” kata Ali Mahfudz.
Dalam kesempatan itu, Ali juga membubuhkan tandatangan petisi penolakan kenaikan iuran BPJS. Usai menerima komitmen dari wakil rakyat, massa melanjutkan aksinya ke kantor BPJS Kesehatan Lamongan.