JEMBER, FaktualNews.co-Banyak cara dilakukan orang agar pilkades berjalan sejuk. Salah satunya dengan memberikan hiburan pertunjukan pencak silat remaja dan anak-anak.
Setidaknya ini terjadi pada Pilkades Sukorambi Kecamatan Sukormabi, Kabupaten Jember, Kamis (26/9/2019).
Para calon pemilih disuguhi tontonan kesenian pencak silat yang dimainkan anak-anak dan juga para remaja di desa setempat.
Dalam tontonan kesenian pencak silat itu, para pendekar cilik dan remaja ini memamerkan keterampilan memainkan senjata tajam celurit.
“Kami pastikan aman mas, karena sudah berlatih, dan celurit itu hanya gimmick,” kata pelatih Perguruan Pencak Silat Nogosari Mandani, di lokasi Pilkades Lapangan Dusun Manggis, desa setempat, Kamis (26/9/2019).
Tujuan diadakannya penampilan pencak silat itu, kata Mandani, untuk mendinginkan suasana pilkades.
“Jadi diberi acara hiburan ‘gun tenggun’ di tenda sebelah TPS. Alhamdulillah respon masyarakat baik, dan hiburan ini membuat semarak pilkades lebih greget,” katanya.
Meskipun tampak berbahaya, katanya, semua gerakan sudah dilatih dari jauh-jauh hari.
“Bahkan untuk anak-anak mulai dari umur 10 tahun sudah berani menangkis serangan senjata tajam, contohnya celurit ini,” Mandani.
Menurutnya, dilat ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu. “Bapak saya, Pak Tijono, pelatih seniornya. Sampai sekarang tetap kita ajarkan, bisa silat tidak untuk kesombongan, tapi untuk membela diri dan olahraga,” terangnya.
Perguruan silat Nogosari memiliki sekitar 40 orang murid. Sekitar 11 orang di antaranya masih duduk di bangku SD, usia 7 sampai 10 tahun.
Salah seorang murid pencak sikat, Wildan (10), mengaku senang bisa memiliki bekal ilmu bela diri pencak silat. “Buat membela diri, dan melestarikan kesenian,” kata bocah kelas 5 SD ini.
Meski sudah mahir mengayunkan senjata tajam, Wildan mengaku tetap taat pada aturan perguruan silatnya.
“Oleh pelatih tidak boleh sombong, dan silat adalah kesenian, juga untuk jaga diri, juga melindungi yang lemah,” ungkapnya.