Peristiwa

Diduga Melempar Batu ke Mobil, Lelaki Gondrong Diamankan Polisi

JEMBER, FaktualNews.co-Yanto (38), pria gondrong warga Dusun Panggul Melati, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember diamankan polisi karena diduga melempari batu ke mobil yang melintas di Pasar Muneng Jalan Utama Kencong, Jember – Lumajang, Minggu malam (29/9/2019).

Salah satu mobil colt hitam nopol B 7429 JG yang menjadi korbannya, adalah milik Zainal Abidin (40) warga Dusun Sumberejo, Kecamatan Umbulsari, Jember, yang saat itu berkendara bersama istrinya Endang Riwayati (40), dan anaknya.

Akibat lemparan batu itu, kaca depan mobil pecah dan istri korban luka serius di pelipis mata sebelah kiri, dan harus menerima jahitan karenanya.

“Saya semalam pulang dari kawasan Jeni Kepanjen, mau pulang sekolah dari Umbulsari sekitar pukul 8 malam. Saat itu saya bersama anak dan istri,” kata Zainal, Senin (30/9/2019).

Zainal yang saat itu sedang berada di Mapolsek Gumukmas untuk mengurus mobilnya itu, mengetahui pelaku pelemparan batu mengendarai motor jenis Honda Vario.

“Saat melintasi Kawasan pasar muneng lalu bersimpangan dengan motor jenis Vario itu, dan tiba-tiba terjadi benturan keras di kaca depan, langsung pecah dan saya spontan berhenti. Istri saya teriak, dan darah bercucuran kemana-mana,” ungkapnya.

“Setelah itu, motor yang diduga pelaku itu kabur ke arah selatan, lalu saya ditolong warga sekitar untuk membawa istri saya ke puskesmas,” sambungnya.

Selanjutnya korban melapor ke Mapolsek Gumukmas, dan langsung ditindaklanjuti.

“Kami langsung lidik, dan mengamankan pelaku semalam. Bersama barang bukti batu pondasi sebesar kepala manusia dewasa,” kata Kanit Reskrim Mapolsek Gumukmas Amin Syahril, saat dikonfirmasi di mapolsek.

Tersangka pelaku diketahui residivis, dan perbuatannya itu tidak sekali dilakukan. Pria itu pun langsung diringkus Tim Buru Sergap Jember Barat Polres Jember.

“Pelaku diketahui sering melakukan pelemparan batu itu, yang sebelumnya di kawasan jalan raya lapangan Gumukmas,” ujarnya.

Polisi masih terus menginterogasi pelaku, untuk mengetahui motif dan di kawasan mana saja melakukan aksinya itu. “Untuk kondisi psikologis pelaku, juga masih kami dalami,” pungkasnya.