Peristiwa

Masyarakat Lumajang danTNI-Polri Salat Istisqa, Lalu Padamkan Kebakaran di Gunung Semeru

LUMAJANG, FaktualNews.co – Tim gabungan dari TNI dan Polri serts sejumlah elemen masyarakat, bersama-sama melakukan upaya pemadaman api dalam insiden kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) Resort RPTN Ranupani yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, Rabu (2/10/2019).

Pemadaman api ini sudah dilakukan sejak Selasa (1/10/2019) kemarin, sebelumnya digelar doa bersama dan salat Istiqa di halaman Pos Resort Pangkuan Taman Nasional (RPTN) Ranupani Kecamatan Senduro.

Salat untuk memohon hujan ini dilakukan menyusul bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) dalam beberapa waktu terakhir yang semakin meluas.

Salat untuk meminta hujan yang dipimpin langsung oleh Dandim 0821 Letkol Inf Ahmad Fauzi ini, juga diikuti oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pelajar. Selain Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban, pejabat utama dan anggota Polres Lumajang, salat Istiqo dan pemadaman api ini juga diikuti oleh para tokoh masyarkat serta guru dan pelajar setempat.

“Saat ini kita bersama-sama berkumpul untuk melaksanakan sholat istisqa, dalam rangka memohon turunnya hujan kepada Allah SWT, dengan diiringi sengatan matahari yang terik dan amat panas untuk memohon ampun. Sekaligus bertaubat atas segala dosa yang kita perbuat dengan banyak membaca Istighfar, tawaduk, khusuk meminta kepada Allah SWT,” ungkap Ahmad Fauzi.

Usai melaksanakan salat istiqa, kegiatan langsung dilanjutkan dengan upaya pemadaman langsung ke lokasi Karhutla di Kawasan TNBTS, Resort RPTN Ranupani. Baik personil TNI maupun Polri serta masyarakat langsung dibagi menjadi dua tim.

Satu tim ditugaskan melakukan pemadaman dikawasan Pusung Kupluk/Jantur, sementara tim kedua melakukan pemadaman di Senthong jalur pos I (satu).

Sementara, hingga kini kebakaran hutan di Gunung Semeru, Lumajang terus berlanjut dan semakin meluas. Dikutip dari Kompas.com, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencatat, luas lahan terbakar sudah mencapai 97,3 hektar.

Pelaksana Tugas Humas TNBTS Achmad Arifin mengatakan, api bergerak ke kawasan Po’o Senthong dan Gunung Lanang.

“Sampai pukul 17.35, Senin 30 September 2019, masih terdapat titik karhutla di lokasi Po’o Senthong dan Gunung Lanang,” kata Arifin melalui keterangan tertulisnya.