SURABAYA, FaktualNews.co – Satpas Colombo Polrestabes Surabaya, akhirnya merespon keluhan salah seorang warga soal buruknya layanan SIM yang belakangan viral di media sosial (Medsos).
Postingan diunggah Arief Budi Setiawan, pemilik akun bernama Samuel Abs pada beranda Facebook e100. Rabu (3/10/2019), pukul 20.30 WIB.
AKP Sigit Indra, Kanit Satpas Colombo Satlantas Polrestabes Surabaya mengungkapkan, jika pihaknya sudah menindaklanjuti dengan mengirimkan utusan untuk menemui yang bersangkutan.
“Saya perintahkan Kapokja sana (SIM Corner Tunjungan Plaza, Surabaya) untuk menindaklanjuti untuk menemui mas (pemilik akun) itu,” ujar Sigit dalam sambungan telepon kepada media ini, Kamis (3/10/2019).
Petugas dikirim untuk menemui si pemilik akun, guna mengkonfirmasi duduk permasalahan yang sebenarnya terjadi. Seperti disampaikan dalam postingan di medsos tersebut.
Dalam postingan itu, pemilik akun mengaku dilayani petugas dengan sikap kurang menyenangkan. Yakni, petugas kerap menyampaikan kata-kata keras dan kasar selama proses perpanjangan SIM yang dilakukan.
“Yang kerasnya ini bagaimana, saya sudah perintahkan Kapokja sana untuk menindaklanjuti,” lanjutnya.
Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, terutama kepada pemilik akun apabila petugas memberikan layanan kurang menyenangkan. Namun Sigit memastikan, petugasnya di lapangan tidak mungkin melayani masyarakat dengan kata-kata kasar.
Lain halnya dengan jika disampaikan dengan suara keras, yang menurutnya wajar. Sebab, kebanyakan petugas layanan berasal dari anggota kepolisian.
“Lingkungan kita memang berbeda dengan masyarakat sipil, walau kita sudah sipil. Tapi, kalau ada kata-kata kurang berkenan saya mewakili teman-teman mohon maaf. Tapi kalau penyampaian itu kan tergantung karakteristik masing-masing suara,” paparnya.
Sementara mengenai layanan yang acapkali tiba-tiba berhenti. Kata Sigit, hal itu akibat keterbatasan perangkat yang dimiliki Satpas Colombo Polrestabes Surabaya. Sehubungan dengan adanya sistem baru yang mulai diterapkan dalam mencetak SIM.
“Ya mohon pengertian daripada pemohon, memang ada kapasitas yang disana biasanya kan alat kita banyak. Sedangkan yang di Corner pun itu tidak bisa cetak. Karena alatnya masih belum ada,” tuturnya.
Dari enam titik yang disediakan selama ini Satpas Colombo, dikatakan Sigit, tidak berjalan maksimal. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah pemohon SIM baru maupun perpanjangan yang terlalu banyak. Itulah menurutnya yang menyebabkan layanan sering tersendat.
“Jadi perangkat kita yang bisa itu hanya di Colombo, nah perangkat yang lain ini kita masih mengupayakan, masih proses untuk memenuhi kebutuhan sesuai perlengkapan yang ada,” tutupnya.
Untuk diketahui, Sebuah postingan berisi keluhan salah satu warga mengenai layanan SIM di Surabaya, mendadak viral di Medsos.
Postingan diunggah oleh akun bernama Samuel Abs pada beranda Facebook e100. Rabu (3/10/2019), pukul 20.30 WIB.
Dalam postingan itu, sang pemilik akun bercerita tentang pengalaman buruk yang dialaminya. Ketika mengurus perpanjangan SIM A pada layanan SIM Corner Tunjungan Plaza, milik Satpas Colombo Polrestabes Surabaya.