Peristiwa

Krisis Air Masih Melanda 23 Desa di 7 Kecamatan Kabupaten Pasuruan

PASURUAN, FaktualNews.co – Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Pasuruan, menimbulkan kekeringan di sejumlah desa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, mendata potensi kekeringan terjadi di 23 desa di 7 kecamatan. Bahkan permintaan akan bantuan air bersih meningkat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengatakan, potensi kekeringan masih terjadi di 23 desa yang berada di 7 kecamatan.

“Untuk saat ini, kami menambah untuk suplai air sebanyak tiga rit truk tangki ke kawasan desa terdampak kekeringan di kecamatan Pasrepan dan Lumbang,” paparnya, Jumat (4/10/2019).

Menurut Bakti, tambahan suplai air dilakukan lantaran di beberapa desa di 2 kecamatan tersebut memerlukan bantuan air bersih.

“Kita berupaya maksimal memberikan bantuan air bersih ke desa yang membutuhkan bantuan untuk keperluan sehari-hari. Prioritasnya desa-desa terdampak krisis air bersih dan sifatnya urgen,” ujar Bakti.

Sementara permintaan dari desa yang cukup dekat dengan sumber air, solusinya dilalukan pipanisasi yang diupayakan bantuan Corporate Social Responsibilty (CSR) dari sejumlah perusahaan sekitar.

“CSR ini merupakan wujud nyata dari kepedulian perusahaan kepada warga yang sangat membutuhkan bantuan air,” ucapnya.

Sedangkan kalau sifatnya mendesak, lanjut Bakti, diupayakan dengan menggunakan anggaran desa setempat.

“Kebutuhan air bersih bagi warga terdampak kekeringan telah menjadi prioritas. BPBD sifatnya membantu penanganan kebutuhan air bersih. Di samping itu, kami juga meminta bantuan pihak ketiga, seperti dana CSR,” pungkasnya.