JEMBER, FaktualNews.co-Drama kolosal Komandan Welut Putih yang disajikan dalam perayaan HUT TNI ke 74 di alun-alun kota Jember, Jawa Timur, sengaja diangkat dari kisah pahlawan lokal, Sabtu (5/10/2019).
Persiapannya selama 15 hari. Sengaja mengangkat kisah asli para pahlawan lokal agar menjadi informasi edukatif bagi masyarakat.
Selain itu, menurut Sutradara drama kolosal itu Dani Hendarto, pihaknya berharap agar para pahlawan yang belum diketahui ini, bisa dipertimbangkan menjadi pahlawan nasional karena perjuangan dan kegigihannya untuk mempertahankan NKRI.
“Saya dihubungi Brigif tanggal 20 bulan September. Kurang lebih 15 sampai 20 harian untuk persiapan drama kolosal ini,” kata Dani saat usai penampilan drama kolosal.
Kolaborasi drama kolosal ini juga melibatkan rekan-rekan difabel. “Sangat kita apresiasi dan merupakan pembelajaran mental bagi kita semua. Bahwa antara penyandang disabilitas dan kita itu sama dan mempunyai kelebihan masing-masing,” ungkapnya.
Terkait alasan mengangkat tema pahlawan lokal asli Jember. “Ide ini muncul karena ingin memberikan efek edukasi, dan sebagai informasi bahwa di Jember juga banyak pahlawan,” ujarnya.
Menurut pria yang cinta dengan teater sejak SMA itu, Letnan Suyitman mendapat gelar pahlawan dari masyarakat di Ambulu yang mengetahui perjuangannya.
“Memang backgroundnya tentara. Makam di Ambulu dan kemudian dipindah di Tanggul,” ungkapnya.
Karena sebelumnya, jenazah pahlawan ini akan dimanfaatkan untuk menakut-nakuti penduduk agar rasa percaya dirinya hilang
“Untuk memanipulasi Belanda di atas makam diberi bangkai hewan. Karena saat itu mencari bagian tubuh Suyitman untuk menakut-nakuti warga sekitar,” pungkasnya.