H-7 Pilkades Serentak di Blitar, Desk Pilkades Pastikan Lancar Hingga Pencoblosan
BLITAR, FaktualNews.co – Pemungutan suara Pilkades Serentak Kabupaten Blitar, terhitung kurang tujuh hari lagi pada 15 Oktober mendatang. Sejauh ini rangkaian proses telah dilalui dengan baik dan dipastikan di pencoblosan nanti juga berjalan lancar.
Demikian ini diungkapkan Ketua Dukungan Elemen Satuan Kerja (Desk) Pilkades Kabupaten Blitar, Totok Subihandono, dalam acara diskusi tematik di gedung DPRD Kabupaten Blitar, Rabu (10/9/2019).
Ketua Desk Pilkades yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar ini, memaparkan kepada pihak keamanan dari Polres Blitar Kota dan Kabupaten dan para anggota dewan. Terkait tahapan yang dilakukan panitia pilkades di hari-hari terakhir saat ini.
Harapannya bila ada hal yang tidak diinginkan yang mengganggu pelaksanaan pilkades bisa diantisipasi dan kembali berjalan baik.
“Pilkades Serentak 2019 ini melibatkan 167 desa dari 220 di Kabupaten Blitar. Disitu yang ada di wilayah hukum Polres Blitar ada 112 dan Polres Blitar Kota ada 55 Desa,” ungkap Totok Subihandono.
Lanjut Totok, saat ini di tingkat kecamatan telah dilakukan setting dan packing logistik Pilkades. Surat suara sedang dilakukan pelipatan oleh petugas. Dan pengecekan logistik lain seperti alat coblos dilakukan pengecekan apabila ada kekurangan.
Untuk di tingkat desa saat ini sedang digelar kampanye dari calon kepala desa. Disini calon akan memaparkan visi misinya kepada masyarakat desa.
Sedang saat hari pencoblosan nanti, di Pilkades ini tidaklah sama dengan pemilu atau pilpres lalu. Di pilkades ini tempat pemungutan suara (TPS) tidak tersebar ada tiap RT atau RW melainkan terpusat di satu titik tiap desa. Hanya di TPS itu disiapkan beberapa kotak suara menampung suara warga berdasarkan tempat dusun atau dukuh yang ditinggali.
“Hal seperti ini perlu kita sampaikan. Namun kalau dilihat rangkaian tadi berjalan lancar dan semoga hingga pencoblosan berjalan kondusif,” kata pria ramah ini.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito Saren mengatakan, progres pelaksanaan pilkades ini perlu diketahui bersama. Dengan ini para stake holder bisa ikut memantau dan memetakan waktu yang dianggap rawan.
“Sehingga situasi bisa dijaga tanpa suasana yang mencemaskan di masyarakat. Optimisme pilkades ini perlu dibangun karena ini adalah alat kita mencari pimpinan desa yang berkualitas. Kalau orang jawa itu pinunjul budine luhur atau punya kelebihan dan berperilaku baik,” terang Suwito. (*/kmf)
