Keluarga Miskin Penjual Madu Klanceng di Lamongan, Mulai Dapat Bantuan Pemerintah
LAMONGAN, FaktualNews.co – Yanto (69) warga Dusun Karanganyar, Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, kondisi ekonominya sungguh memprihatinkan. Betapa tidak, dia tinggal bersama istri dan kedua anaknya, serta merawat kedua orang tuanya ini tinggal di rumah yang tak layak huni.
Rumah kecil dengan lima penghuni yang terbuat dari kayu dan bambu tersebut nyaris roboh. Semakin ironisnya keluarga Yanto tidak masuk daftar Program Keluaraga Harapan (PKH) dari pemerintah. “Mungkin belum waktunya.” katanya. Rabu (9/10/2019).
Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Yanto keseharianya bekerja sebagai penjual madu klanceng yang dicarinya di hutan. “Meski tidak sebanding, saya cukup bersyukur.”ungkap Yanto.
Yanto sendiri sudah uzur serta memiliki keterbatasan penglihatan dan daya gerak. Jika tak ada madu untuk menambah penghasilan kesehariannya menjadi buruh tani. Pendapatan yang tidak seberapa sehingga tidak mampu membenahi rumahnya.
Selain bangunannya tidak layak untuk bertempat tinggal, kawasan ini juga kerap banjir akibat luapan air dari Sungai Bengawan Solo.
Ketua TP PKK Kabupaten Lamongan, Makhdumah Fadeli, saat rapat PWRI di Kecamatan Glagah, mewakili Bupati Lamongan, mengetahui ada rumah yang tidak layak huni itu.
Saat mengunjungi rumah Yanto, Makhdumah Fadeli juga memberikan bantuan sembako dan sejumlah uang tunai sebagai bantuan sosial.
“Saya sangat perihatin dengan keadaan Pak Yanto. Pagi tadi saat akan melakukan kegiatan PWRI di Glagah, kami mendapatkan informasi perihal kondisi Pak Yanto, Sehingga kami bersama rombongan langsung berkunjung kesini,” ujar Mahdumah Fadeli.
Sesuai arahan Bupati Fadeli, tambahnya, rumah Yanto dan keluarganya akan segera direnovasi sehingga bisa layak huni. “Dengan pertimbangan kemanuasiaan, akhirnya mendapat perhatian dari pemerintah dengan merenovasi rumah pak Yanto usai mendapatkan tanah relokasi,” pungkasnya.