KEDIRI, FaktualNews.co-Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman terus mendorong para petani untuk melakukan transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.
Hal itu disampaikannya dalam kunjungan kerja di Desa Jabon Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri, Rabu (9/10/2019).
Adapun upaya transformasi yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam hal ini dengan membuat Alat Mesin Pertanian (Alsistan) modern yang lebih mempermudah petani dalam menjalankan aktivitas di sawah.
“Ini kita ada alat untuk memupuk menggunakan drone, menebar benih menggunakan drone, juga untuk menebar pestisida. Selain itu ada juga alat tanam sistim autonomus dan pembajak sawah,” jelas Mentan Amran.
Amran menjelaskan, drone penebar benih dan pestisida tersebut mampu bekerja autopilot sesuai pola dan alur yang dibuat dengan panduan GPS (golbal positioning system).
“Drone ini mampu melakukan resume operation untuk melanjutkan operation yang tertunda, sehingga tidak terjadi overlap karena dilakukan secara otomatis,” katanya.
Diharapkannya, dengan adanya Alsistan modern tersebut, para petani juga dapat memangkas biaya tanam dan waktu tanam, sehingga petani mendapatkan keuntungan lebih banyak dari hasil pertaniannya.
“Contoh saja, untuk menanam 1 hektare lahan, dalam sehari membutuhkan 20 orang pekerja. Begitu juga dengan saat memanen. Hari ini kalau kita hitung, dengan teknologi ini hanya butuh 3 sampai 5 jam selesai lahan 1 hektare. Kita bisa memangkas waktu sampai 90 persen,” ungkapnya.
Dengan begitu, tambahnya, biaya bisa ditekan 50 sampai 60 persen. “Insyaallah kita akan bersaing dengan negara maju, bahkan mimpi besar kita adalah menjadi sejajar dengan negara pertanian maju di dunia seperti Brazil dan Jepang,” lanjutnya.
Selain itu, dengan adanya Alsistan super canggih ini diharapkan banyak pemuda melirik dunia pertanian sebagai pekerjaan yang berdaya saing.
“Dan Alhamdulillah hingga saat ini kelompok tani muda kita di Indonesia, anggota yang turun ke sawah mencapai 500 ribu. Namanya Gerakan Tani Muda Indonesia (Gempita),” Tuturnya.
Hasil dari program tersebut, menurut Amran, saat ini ekspor Indonesia naik 9 juta ton, dan Indonesia mampu swasembada beras di tahun 2019.
“Beras kita melimpah, tadi kita mampir di gudang Bulog Kediri gudangnya penuh, bahkan sampai saat ini kita masih menyerap beras padahal ini masih musim kemarau,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kementerian Pertanian juga menghibahkan 8 alsistan modern ke Pemkab Kediri untuk digunakan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya.