PASURUAN, FaktualNews.co-Kemarau panjang yang terjadi saat ini, membuat ribuan warga di sejumlah desa Kabupaten Pasuruan, mengalami krisis air bersih.
Untuk mendapatkan air tersebut, mereka terpaksa antre selama satu minggu menunggu droping air bersih dari truk tangki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Seperti dialami ratusan Kepala Keluarga (KK) di Dusun Krajan Barat, Desa Karangjati, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, untuk mendapatkan bantuan air bersih mereka harus menunggu pasokan air tiap hari Rabu.
“Seminggu sekali kami dapat bantuan air dan diberi jatah hanya dua jirigen saja,” ujar Sutami, warga sekitar, saat ambil air, Rabu (9/10/2019).
Namun diakuinya, bantuan air bersih tersebut tak mencukupi untuk kebutuhan tiap harinya. Meski diirit pemakaiannya, maksimal bisa bertahan dua hari saja.
Karenanya mereka terpaksa membeli air tangki dari tengkulak yang datang hampir tiap dua hari sekali. “Kalau membeli harganya per jurigen sampai Rp 2000,” ungkapnya.
Sementara bagi warga yang hidupnya pas-pasan terpaksa mengonsumsi hanya untuk minum dan memasak. Sedangkan aktivitas mandi jarang dilakukan, seiring sulitnya memperoleh air bersih.
“Bantuan dari pemerintah seminggu sekali, bagi kami tak cukup, apalagi keluarga banyak,” tambah Suminah, warga lainnya.
Mereka berharap adanya tambahan droping air, karena pasokan terbatas membuat warga harus mengeluarkan uang untuk membeli kebutuhan air bersih.
“Krisis air bersih ini sudah terjadi sejak tiga bulanan. Entah sampai kapan kondisi seperti ini kami rasakan. Warga yang tak punya harus bersabar dan menunggu bantuan,” ungkap dia.
Syaiful Bahri, petugas dari BPBD Kabupaten Pasuruan mengatakan bantuan tersebut dilaksanakan pada tiap Rabu sesuai jadwal bantuan pada tiga titik di Desa Karangjati ini.
“Kami seminggu sekali dikirim 5.000 liter air untuk warga di sini sesuai dengan jadwal. Tiap warga diberi jatah 2 jirigen,” tandasnya saat di lokasi.