FaktualNews.co

Sempat Ledakkan Pistol, Kawanan Perampok Satroni Gaden Swasta di Kota Probolinggo

Peristiwa     Dibaca : 1049 kali Penulis:
Sempat Ledakkan Pistol, Kawanan Perampok Satroni Gaden Swasta di Kota Probolinggo
FaktualNews.co/Mojo
Korban sama Kasat Reskrim dan suasana gaden usai kejadian.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Kawanan perampok beraksi di wilayah Hukum Polres Probolinggo Kota, Rabu (9/10/2019) pukul 18.50 WIB. Dua pelaku yang mengendarai motor matik berhasil menggasak uang Rp 5,5 juta.

Bahkan, pelaku sempat menembakkan pistol yang dibawanya. Beruntung, tidak mengenai korban.

Aksi perampokan petang itu terjadi di Gaden Maju Bersama, Jalan Hayam Wuruk, RT 07 RW 01 No 49, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Kawanan yang diduga bersenjatakan air softgun, mendatangi gaden swasta saat hendak ditutup. Sonang Napitulu (58) sang pemilik, terpaksa melayani dua pelaku yang berpura-pura menggadaikan barang.

Tiba-tiba, salah satu pelaku meminta sejumlah uang sambil menodongkan pistol. Korban menyerahkan uang yang dipegangnya sebanyak Rp 5,5 juta setelah mendengar bunyi letusan. Lelaki yang biasa dipanggil Napitupulu itu menyebut, empat kali pelaku meledakkan pistolnya. Namun, tidak sampai mengenai dirinya, karena pucuk pistol pelaku tidak diarahkan ke Napitupulu.

“Sempat menembakkan pistolnya empat kali. Nggak, nggak mengenai saya,” ujar Napitupulu, di lokasi kejadian.

Setelah berhasil menggasak uang, lanjut korban, dua pelaku kabur kearah utara. Kata korban, aksi pelaku terekam kamera pengawas atau pengingintai (CCTV) yang dipasang di teras depan gadennya. Napitupulu kemudian dibawa ke Mapolresta untuk dimintai keterangan.

Saat ditanya ke pria yang membuka jasa pengetikan dan ngeprint, di utara gaden, ia membenarkan, kalau ada ledakan. Hanya saja, ia tidak begitu memperhatikan, lantaran fokus pada pekerjaannya.

“Ya, tadi anak-anak keluar. Katanya mendengar ledakan seperti mercon. Nggak tahu kalau ada perampokan. Saya fokus ngeprint punya anak-anak,” katanya.

Sementara itu, Rusdiyanto, penjaga malam atau waker Gaden mengaku, tidak tahu kalau tempat yang dijaganya ada perampokan. Ia yang petang itu berada di rumah, mendengar kabar dari tetangganya.

“Kabar dari tetangga, katanya gaden kemalingan. Saya langsung ke sini. Ternyata benar. Biasanya kalau ada sesuatu, bos saya yang punya gaden ini nelpon. Tadi nggak,” ujarnya, di lokasi kejadian.

Rusdi awalnya tidak percaya dengan kabar tersebut. Mengingat, gaden yang dijaganya tutup sore alias tidak buka hingga malam. Ia juga menjelaskan, giliran jaga malamnya pukul 21.30 WIB hingga pagi. Karenanya, Rusdi tidak tahu kalau bosnya jadi korban perampokan.

“Enggak tahu kok malam buka. Biasanya sore sudah tutup. Kalau saya giliran jaganya pukul 21.30 nanti,” tambahnya.

Rusdi menyebut, bosnya kehilangan barang sudah 5 kalinya. Dua kali saat kantor Gaden masih ada di selatan, yakni utara tikungan kantor kelurahan dan 3 kali di kantor sekarang. Dari lima kebobolan itu, seluruhnya handphone.

“Dulu kan ada di selatan terus pindah ke utara. Keenam kalinya ini kebobolan uang. Sebelumnya HP semua. Pelaku berpura-pura nanya lelang HP. Setelah beberapa HP dikeluarkan, saat bos saya lengah, langsung diambil dan kabur,” pungkasnya.

Polisi yang mendengar informasi di jalan Hayam Wuruk terjadi perampokan, langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

“Korban dirampas uangnya oleh dua pelaku mengendarai. Pelaku kabur, katanya pelaku sempat nembak,” ujar Kasatreskrim AKP Nanang Fendi Dwi Susanto, di TKP.

Saat ditanya jumlah uang yang dirampas, AKP Nanang enggan menyebut nominalnya, mengingat belum ada kepastian dari korban. Karenanya, pihaknya akan mendalami kasus tersebut dan mempelajari rekaman CCTV.

“Kami akan melakukan olah TKP dulu. Kemudian memeriksa rekaman close circuit televison (CCTC). Kan rumah korban dilengkapi CCTV,” pungkas Nanang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas