FaktualNews.co

Viral hingga Luar Negeri, Warga Brunei Bantu Mbah Ashudi, Kakek Miskin di Jombang

Peristiwa     Dibaca : 1464 kali Penulis:
Viral hingga Luar Negeri, Warga Brunei Bantu Mbah Ashudi, Kakek Miskin di Jombang
FaktualNews.co/muji lestari
Suhana Haji Kamaludin, warga Brunei Darussalalm msaat datang di gubuk milik Ashudi.

JOMBANG, FaktualNews.co-Nasib Ashudi (59) kakek miskin yang tinggal digubuk tak layak huni di Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur, bakal seperti Mbah Kacung Prawi dan Mbah Imam Ghozali, warga Desa Kedawong Kecamatan Diwek, Kamis (10/10/2019).

Dalam waktu dekat, Ashudi bakal menikmati tempat tinggal barunya yang juga merupakan bantuan dari seorang donatur Masudin, pakar terapi saraf telinga terkenal asal Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro.

Bahkan, viralnya Ashudi yang sempat menjadi pemberitaan sejumlah media masa dan elektronik ini juga menarik perhatian warga asal luar negeri.

Seorang warga Brunei Darussalam pun rela jauh-jauh datang ke Jombang, Jawa Timur hanya untuk memberikan bantuan kepada kakek yang hidup sebatang kara digubuk yang berdiri di tanah milik orang lain ini.

Warga Negara Asing itu bernama, Suhana Haji Kamaludin. Begitu tiba ditempat Ashudi, wanita warga Brunei ini pun mengaku prihatin. Dirinya tak menyangka ada orang tak masih tinggal di tempat tak layak huni bahkan berdekatan dengan sapi.

“Seharusnya ada perhatian dari Pemerintah,” ujar Suhana Haji Kamaludin singkat.

Kedatangan dermawan warga asing inipun tak hanya sekedar melihat saja, namun Suhana juga memberikan bantuan sejumlah uang kepada Ashudi.

Bantuan ini sontak membuat kakek Ahudi trenyuh. Diapun mengaku akan memanfaatkan bantuan tersebut untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.

“Alhandulillah, terimakasih saya sampaikan, ini akan saya pakai untuk kebutuhan seharj-hari saya,” kata Ashudi.

Sementara, pembangunan tempat tinggal baru mbah Ashudi sampai saat ini masih berlangsung. Pembangunan kamar untuk kakek malang inipun juga dibantu oleh sejumlah relawan yang dengan iklhas membantu proses pembangunan tempat tinggal Ashudi.

“Masih berlangsung pembangunannya, material sudah kami datangkan secara bertahap,” kata Masudin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kakek berusia 59 ini sehari-hari tinggal di sebuah gubuk berukuran 1,5 kali 2,5 meter. Tak hanya itu, gubuk tanpa pintu tersebut pun numpang di atas tanah milik orang lain.

Gubuk milik Ashudi itu cukup memprihatinkan. Dindingya terbuat dari seng dan plastik bekas banner yang menempel pada dinding belakang rumah orang lain.

Yang lebih miris lagi, gubuk Ashudi ini juga berhadapan langsung dengan kandang dua ekor sapi miliknya. Jaraknya hanya terpaut dua sampai lima meter saja.

Ashudi mengaku sudah bertahun-tahun tinggal di gubuk derita ini. Kakek yang berstatus lajang ini tak memiliki pekerjaan tetap.

Dia hanya memelihara atau merawat dua ekor sapi milik orang lain dengan sistem bagi hasil dimana hasil jerih payahnya ini baru bisa dia terima minimal satu tahun sekali saja.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags