LAMONGAN, FaktualNews.co – Kulit buah lontar, biasa disebut juga dengan buah siwalan biasanya hanya terbuang sia-sia dan menjadi sampah.
Buah lontar atau siwalan merupakan sejenis palma yang umumnya tumbuh di daratan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di wilayah Lamongan pohon ini cukup mudah ditemui karena memang populasinya cukup tinggi.
Berangkat dari kekayaan alam Lamongan berupa pohon lontar atau siwalan itu, tiga pelajar SMA di Lamongan, berinisiatif menyulap kulit buah lontar yang sangat berserat itu menjadi lembar kertas untuk media tanam alternatif.
Pemanfaatan serat buah lontar tersebut digagas oleh tiga pelajar SMA Muhammadiyah 1 Babat, Lamongan, yaitu Faradhita Diniyatuz Zahroh, Almas Naifatuzzuhroh dan M. Ariiq Setiawan.
Almas Naifatuzzahroh mengatakan, ide tersebut muncul karena begitu banyak kulit siwalan yang belum termanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna.
“Di wilayah Lamongan, khususnya di wilayah Paciran kan banyak kulit buah siwalan dan itu terbuang begitu saja, sehingga menjadi limbah,” kata Almas, Sabtu (12/10/2019).
Almas menyebut, proses untuk membuat kertas berbahan utama serat kulit buah lontar tersebut cukup sederhana. Proses pertama adalah mengumpulkan kulit buah lontar, kemudian dipotong-potong dan dijemur hingga berwarna kecoklatan.
“Setelah itu dihaluskan untuk diambil seratnya saja,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Almas, serat kulit buah lontar tersebut kembali dipotong-potong, kemudian dicampur dengan lem dan diaduk hingga menjadi adonan.
“Lem yang kita gunakan adalah lem PVAc, selanjutnya adonan tersebut kita cetak menggunakan alat sablon. Setelah dicetak menjadi kertas itu diberi benih tanaman, seperti cabai, terong atau yang lainnya,” tuturnya.
Sementara Faradhita Diniyatuz Zahroh, mengatakan, kedepan dirinya ingin lebih mengembangkan karya yang mampu meraih juara favorit dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang diselenggarakan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang beberapa waktu lalu itu.
“Ingin bisa dikembangkan lagi, soalnya produknya kan bagus, salah satunya mengurangi sampah kulit buah lontar,” kata Faradhita.