Kebakaran Gunung Arjuno di Pasuruan Meluas ke Gunung Ringgit
PASURUAN, FaktualNews.co–Kebakaran di kawasan hutan Pegunungan Arjuno-Ringgit terus meluas hingga kini. Usai menghabiskan lahan hutan di sisi timur laut Gunung Ringgit, api terus merembet ke sisi tenggara di puncak.
Peristiwa ini membuat petugas gabungan agak kewalahan memadamkan lantaran minimnya peralatan yang ada.
Bahkan hampir separo Gunung Ringgit dilahap api pada hari ketiga. Saking parahnya kebakaran kali ini, garis api terlihat melingkar, mengitari sisi atas gunung dengan ketinggian 2.477 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
“Petugas masih lakukan pemadaman,” ujar petugas Tahura R Soerjo, Dedy Herdiana, Minggu (13/10/2019).
Rombongan relawan berdatangan untuk ikut membantu pemadaman yang sebagian telah dipadamkan.
Dari Yayasan Satu Daun, sekitar 10 orang naik melalui jalur Kaliandra, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen. Jumlah tersebut belum termasuk dari LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), personel TNI dan juga Polsek Prigen.
Sebanyak 25 personel TNI dari Kodim 0819 Pasuruan juga bergerak naik melalui jalur yang sama.
“Apinya terlalu besar. Titik yang terbakar juga semakin luas. Tambahan personel atau relawan diperlukan karena area yang terbakar sudah terlalu luas. Tidak sebanding dengan relawan yang ada saat ini,” kata Diono Yusuf, ketua Yayasan Satu Daun.
Keterbatasan peralatan juga menjadi kendala usaha pemadaman, karena dilakukan dengan cara manual. Yakni, dengan memanfaatkan ranting basah untuk menghalau jalur api.
“Ada cara lain yang dinilainya lebih efektif. Yakni, dengan menggunakan tangki panggul. Ini cukup efektif untuk mencegah kebakaran meluas,” terang Diono.
Sementara ini peralatan itu terbatas. Dari belasan relawan yang naik, jumlah tangki hanya 3-4 unit. Perlengkapan lain juga dibutuhkan yakni safety boots.
Sepatu ini diperlukan untuk menghindari insiden yang berpotensi membuat relawan cedera. Sebab, jejak kebakaran meninggalkan banyak tonggak kayu yang bisa mencederai para relawan.
Petugas kewalahan akibat kebakaran sulit dijangkau. Medan curam jadi kendala upaya pemadaman Tahura R Soerjo tersebut.
Tim petugas gabungan TNI, Polri, Tahura, LMDH dan Sukarelawan kesulitan lakukan pemadaman. Akibat kebakaran ini, sejumlah satwa berhamburan turun gunung.