PAMEKASAN, FaktualNews.co-Moh Riadi Mahasiswa IAIN Madura dinobatkan sebagai Putra Batik Sampang 2019 di pendopo Kabupaten Sampang, Minggu (13/10/2019) malam.
Mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI) tersebut berhasil lolos seleksi pemilihan putra-putri Batik 2019 kabupaten Sampang setelah melewati berbagai macam tahapan.
Mulai tahapan pendaftaran, seleksi peserta hingga tahap karantina dan FGD (focus group discussion) tentang batik.
Diakui oleh pria kelahiran Desa Tamberu Laok Sampang itu, untuk mendapatkan Selempang dengan tulisan ‘Putra Batik Sampang’ tidak mudah. Sebab, ia harus bertarung dengan 36 peserta lainnya di kabupaten yang berjulukan Kota bahari itu.
Baginya, acara bergengsi yang diikuti oleh anak muda se-Kabupaten Sampang itu membutuhkan perjuangan dan proses cukup panjang.
Bahkan, sebelumnya peserta diwajibkan membuat video tentang batik dan ide untuk mempromosikan batik di Kabupaten Sampang.
Setelah dinobatkan sebagai Putra Batik Sampang, laki-laki dengan postur tubuh atletis itu berkomitmen untuk terus melakukan promo batik Sampang. Baik secara lokal dan internasional.
Baginya, batik merupakan peninggalan budaya yang harus di rawat dan dijaga supaya tidak hilang ditengah banyaknya model baju yang terus bermunculan.
“Batik di kota Sampang tidak boleh mati, harus dirawat untuk terus dikenal masyarakat luas. Terutama generasi muda,” kata alumni Ponpes Puncak Nurus Salam, Potaan Daya Palengaan Pamekasan, Senin (14/10/2019).
Pria yang akrab disapa Yayad itu mengatakan, keberadaan batik di Sampang secara kualitas tidak diragukan. Apalagi Batik desa Banyuates yang sudah di kenal banyak orang.
“Promosi yang masif, secara langsung maupun lewat sosial media menjadi tugas kami ke depannya,” tandasnya.