FaktualNews.co

Harga Daging Ayam di Kota Probolinggo Naik, Kepala DKUPP Belum Mendengar

Ekonomi     Dibaca : 943 kali Penulis:
Harga Daging Ayam di Kota Probolinggo Naik, Kepala DKUPP Belum Mendengar
FaktualNews.co/Mojo
Salah satu pedagang daging ayam potong di pasar baru, Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Harga daging ayam broiler atau potong, kembali naik. Harga sebelumnya yang hanya Rp 28 ribu per kilogram, naik Rp 6 ribu menjadi Rp 34 ribu.

Akibatnya, sejumlah pedagang di Pasar Baru, Kota Probolinggo, mengeluh. Penyebabnya, pembeli menurun, bahkan mencapai Rp 75 persen.

Sejumlah pedagang menyebut, kenaikan sudah 4 hari berlangsung, yakni mulai Jumat (11/10) kemarin. Mereka tidak tahu pasti, mengapa setiap hari harga terus naik. Padahal, mereka tidak kesulitan mengulak ayam yang dimaksud ke distributor. Dengan kata lain, persediaan atau stok ayam masih tersedia banyak.

Hal itu diungkap sejumlah pedagang seperti Suratmi (52) Misran (47) dan Bawon (39). Ketiganya mengaku, tidak mengetahui mengapa setiap hari harga kulakan ayam naik. Harga sebelumnya yang hanya Rp 28 ribu berangsur naik hingga saat ini menjadi Rp 34 ribu.

Jika kondisi seperti itu dibiarkan akan berdampak terhadap penghasilan. Pendapatan pedagang akan menurun, sebagai akibat berkurangnya pembeli. Tak hanya jumlah pembeli yang berkurang, pelanggan yang setiap hari membeli, akan mengurangi jumlah daging yang dibeli.

“Biasanya kami menjual sampai 20 potong. Sekarang hanya 10 potong.,” jelas Suratmi, Senin (14/10/2019) sore.

Perempuan asal Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran ini mengurangi jumlah kulakannya, khawatir tidak laku. Sebab menurutnya, pembeli terus berkurang setiap hari berbanding lurus dengan naiknya harga.

“Ya pasti pembeli berkurang. Yang beli kebanyakan pelanggan. Itupun jumlah pembeliannya dikurangi. Pelanggan kami penjual makanan seperti nasi atau mie,” tambahnya.

Hal senada juga diungkap Bawon. Ia mengaku tidak tahu penyebabnya. Bahkan, perempuan yang tinggal di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih ini mengatakan, tidak tahu apakah harga akan terus naik atau malahan turun.

“Kalau besok saya rasa harga masih segitu. Karena kami masih menjual daging yang kami kulak hari ini. Kan ada sisa, karena sepi. Kalau lusa kami tidak tahu,” katanya.

Sementara Riani, salah satu pembeli mengaku, terpaksa harus membeli daging ayam meski harga naik. Mengingat, warga jalan Cokro, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran ini, butuh dengan daging ayam.

“Saya tetap membeli meski harga mahal. Karena saya jual ceker ayam syetan. Jadi harga naik atau tidak, nggak berpengaruh ke saya,” katanya singkat.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Gatot Wahyudi, berterus terang belum mendengar kalau harga daging ayam potong naik. Sebab, belum ada laporan dari stafnya.

“Soal komentar, besok saja ya. Soalnya saya baru tahu dari sampean. Besok mau ke pasar,” katanya singkat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas