MOJOKERTO, FaktualNews.co – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, awal musim hujan akan dimulai pada bulan Desember 2019 bulan depan. Suhu panas dan angin kencang menandai peralihan musim (pancaroba). Tak terkecuali di Mojokerto, sejak seminggu lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini mengungkapkan, sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) angin kencang terjadi secara merata di Jawa Timur, hal ini menandakan akan masuknya musim penghujan.
“Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga satu minggu kedapan,” ucap Zaini. Senin (14/10/19)
Menurut Zaini, angin kencang di wilayah Mojokerto, dalam minggu ini kecepatannya diperkirakan sampai 30 km/jam, sedangkan suhu panas mencapai 35 derajat celcius.
Kondisi ini, dikarenakan dampak siklon tropis nangka, yang terjadi di kawasan perairan Jepang. Siklon tropis nangka muncul karena adanya tekanan rendah di daerah Pasifik.
Hal ini, lanjut Zaini, juga bisa digolongkan sebagai musim pancaroba atau peralihan musim. “Ditandai dengan angin kencang, hujan yang datang secara tiba-tiba dalam waktu singkat, puting beliung, udara yang terasa panas, serta arah angin yang tidak teratur. Itu tanda tandanya akan berganti musim,” terangnya.
Dengan kondisi ini, masyarakat diminta untuk berhati-hati dan waspada, terlebih saat dalam perjalanan, maupun berteduh sembarangan.
“Masyarakat kita minta tidak berteduh di bawah pohon. Terlebih di wilayah Cangar, banyak pepohonan ataupun ranting yang mudah patah,” tutur Zaini.
Selain usia pohon yang sudah 20 tahun keatas, atau pohon tua ditambah akar pohon yang rapuh memincu pohon tumbang. “Apalagi akhir-akhir ini angin lumayan kencang,” tambahnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tidak bermain api di terik matahari yang kini banyak dikeluhkan. Seperti membuang puntung rokok sembarangan atau bakar-bakar sampah. Sebab hal itu memicu terjadinya insiden kebakaran.