Peristiwa

Taman Hutan Raya R Soerjo Mojokerto, Kembali Terbakar

MOJOKERTO, FaktualNews.co Kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) kembali terjadi di Kabupaten Mojokerto. Kebakaran kalini terjadi di kawasan Tahura (Taman Hutan Raya) yang tersebar di tiga kecamatan.

Data yang didapat, tiga titik api tersebut berada di hutan Bok Watu Ombo yang berlokasi di Desa Jabung, Kecamatan Jatirejo. Blok Watu Kelab, berada di Desa Ngembat, Kecamatan Gondang. Blok Gunung Sigiran, Desa Gumeng, Kecamatan Gondang. Blok  Putuk Kencur, Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, serta Blok Terung Bunder yang berlokasi di Desa Kemiri, Kecamatan Pacet.

Kepala UPT Tahura R Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan, kebakaran hutan di wilayah Tahura yang tersebar dibeberapa titik terjadi sejak Jum’at (11/10/19)  lalu. Sulitnya medan dan kencangnya hembusan angin membuat api dengan cepat meluas dan sulit untuk dipadamkan.

“Saat ini api sudah mulai bisa dikendalikan meski masih ada titik api. Petugas juga masih terus melakukan penyisiran,”ucapnya, Senin (14/10/19).

Menurutnya, kebakaran hutan di wilayah Kecamatan Gondang, Jatirejo dan Pacet, yang masuk di wilayah hutan Tahura R Soerjo, memang sulit untuk dipadamkan karena lokasinya cukup sulit.

Puluhan personel dari Tahura R Soerjo terus berupaya memadamkan api dengan cara tradisional. Proses pemadaman juga terkendala sulitnya medan. Sejauh ini belum bisa dipastikan luas hutan yang masih terbakar.

“Medannya curam sehingga tim sulit untuk menjangkau ke lokasi titik api,” tandasnya.

Sementara itu, Muhammad Zaini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menambahkan,

kebakaran telah menghanguskan sekitar 725 hektare hutan di Kabupaten Mojokerto, sepanjang musim kemarau tahun ini.

Menurutn Zaini, hutan yang terbakar di wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo mencapai 559 hektar meliputi hutan di lereng Gunung Welirang dan Anjasmoro seluas 165,9 hektare hutan milik Perhutani.

Rinciannya 88,7 hektare di wilayah Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pacet, 12,5 hektare di BKPH Kemlagi, serta 64,7 hektare di BKPH Jatirejo.