LAMONGAN, FaktualNews.co-Hari ini genap dua tahun meninggalnya lambang kesetiaan Persela Lamongan, Choirul Huda, penjaga gawang yang tidak pernah menanggapi ketertarikan klub lain.
Tepat pada 15 Oktober 2017 lalu, tidak hanya Persela, seluruh warga Lamongan berduka. Menyusul meninggalnya CH1 (julukan Choirul Huda), kiper kelahiran 2 Juni 1980.
Meski sudah dua tahun berlalu, sosok CH1 masih selalu diingat banyak orang, terutama LA Mania, suporter Persela Lamongan.
Seperti yang diungkapkan Bhecong, Koordinator Lapangan (Korlap) LA Mania.
“CH1 merupakan contoh kedekatan antara pemain bola dengan suporter. Teramat dekat, bahkan lebih dekat ketimbang saudara sendiri,” kata Bhecong saat ziarah bersama pengurus Persela di makam Choirul Huda, Selasa (15/10/2019)
Stadion Surajaya saksi bisu kesetiaan CH1. Maka tak heran saat pemain pujaannya dipanggil Tuhan, seluruh warga Lamongan ikut berduka.
CEO Persela Lamongan Yuhronur Effendy usai doa bersama di lokasi pemakaman menuturkan, dirinya datang untuk melayat di makam Almarhum Choirul Huda.
“Bahwa dua tahun lalu tepat di menit ke-44 terjadi sebuah tragedi yang mengagetkan kita semua warga Lamongan dan bahkan di seluruh penjuru dunia. Almarhum Choirul Huda meninggal dunia saat pertandingan melawan Semen Padang FC,” tuturnya.
Menurut Yuhronur, Choirul Huda menjadi inspirasi bagi kita semuanya dan memberikan keteladanan bagi kita semua.
“Almarhum Choirul Huda yang kita ketahui, dia hanya setia pada satu klub dan mendedikasikan seluruh tenaga dan pikirannya untuk sepak bola,” kata Yuhronur Effendy.
Karena itu, Yuhronur menambahkan, kedatangan ke sini sekaligus mengingatkan semua, perlu untuk terus bersemangat, menjaga spirit dan keinginan kita untuk terus berprestasi.
“Supaya profesi yang didedikasikan sebagai pemain bola ini akan tetap bersama kita semuanya,” ungkapnya.
Ikut dalam ziarah di makam sang kapten Persela, Makam Islam Pagerwojo, seluruh jajaran manajemen, ofisial dan suporter Persela.