PASURUAN, FaktualNews.co – Penyelidikan internal Satpol PP soal bocornya razia penyakit masyarakat (Pekat) hingga dua kali berturut-turut, belum membuahkan hasil.
Hingga saat ini tim khusus yang dibentuk untuk menyelidiki siapa yang terlibat, mengalami kebuntuan informasi. Bahkan penyelidikan berjalan di tempat.
Plt Kepala Sat Pol PP Kabupaten Pasuruan, Anang Wijaya mengatakan, tim khusus yang dibentuk telah melakukan pengumpulan data (puldata) dan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket).
“Kami sudah melakukan penyelidikan. Tapi sampai saat ini belum bisa diketahui siapa oknum yang terlibat,” tegas dia, Selasa (15/10/2019).
Menurutnya, tim belum bisa mengungkap oknum Sat Pol PP yang membocorkan karena Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mengaku kenal dengan oknum itu, tak memberikan keterangan. “Bahkan kita datangi ke rumahnya dan dirahasiakan namanya, juga tidak mau dimintai keterangannya. Ini yang jadi kendalanya,” jelas Anang.
Seperti diwartakan, kebocoran terjadi saat razia Sat Pol PP pada Agustus 2019 di kawasan eks lokalisasi Karanganyar, Grati dan Tretes, Kecamatan Prigen, hingga hasilnya nihil.
Bocornya razia terungkap setelah Kasi Operasi dan Pengendalian, Anjar Dollar (alm) membuat video dan disebarkan ke jurnalis melalui WhatsApp (WA).
Tidak hanya itu, percakapan WA antara oknum Satpol PP dengan salah seorang PSK juga sempat menyebar ke khalayak di Pasuruan. Percakapan itu tentu saja membuat gempar yang mendengarkan hingga menontonnya. Dalam video berdurasi pendek para PSK sempat mau diboking oleh oknum tersebut, kalau menolak tempatnya akan dirazia.