PMII Jember: Bentrokan Ini Tidak Akan Terjadi Jika Bupati Temui Mahasiswa
JEMBER, FaktualNews.co – Aksi saling dorong antara polisi dengan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jember, hingga berujung sejumlah mahasiswa terluka, tidak seharusnya terjadi, jika Bupati Jember menemui para aktivis tersebut.
Bahkan, Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal memediasi dan dalam aksi tadi menengahi persoalan yang dihadapi para pengunjuk rasa.
“Terjadinya aksi tadi itu tidak ada niatan untuk bentrok dengan polisi. Karena yang kami lakukan adalah menyampaikan aspirasi mewakili masyarakat Jember untuk menemui Bupati Faida, tapi tidak kunjung ditemui. Itulah yang menyulut emosi dari sahabat-sahabat PMII,” ujar Ketua Cabang PMII Jember, Ahmad Hamdi Hidayatullah, saat ditemui sejumlah wartawan di RS Kaliwates Jember, Selasa (15/10/2019) petang.
Hamdi juga menghimbau rekan-rekannya untuk tidak terprovokasi. “Saya pun juga meminta kepada seluruh pengurus cabang PMII di seluruh Indonesia, untuk tidak terprovokasi atas kejadian tadi. Karena ini murni untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat,” ungkapnya.
Terkait tuntutan peraturan mengenai rencana detil tata ruang (RDTR) dan penetapan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA), lanjut pria yang juga mahasiswa Unej itu, diharapkan segera ada tindak lanjut dan menjadi perhatian Bupati Jember Faida.
“Hal itu harus segera dilakukan bupati Jember,” tegasnya.
Menurut Hamdi, terjadinya aksi dorong yang kemudian berakhir dengan kesalahpahaman dan bentrokan antara polisi dan mahasiswa PMII Jember, tidak seharusnya terjadi.
“Karena aksi ini adalah aksi damai. Tapi kemudian terbakar (emosi) karena tidak kunjung ditemui Bupati Jember. Bahkan bupati (yang diketahuinya) ada di dalam kantor (Pemkab) tidak merespon baik (dengan menemui mahasiswa yang sudah menunggu lama di luar),” ungkapnya.
Hamdi yang saat ditemui sedang menemani rekannya di rumah sakit karena menjadi korban bentrokan dalam aksi tadi, mengaku berterima kasih dengan sikap humanisme dari pihak kepolisian.
“Dengan adanya Pak Kapolres, kami harapkan untuk terus mendampingi kami, untuk segera menyampaikan kepada Bupati tentang RDTR juga GTRA. Juga kami sepakat untuk melaporkan persoalan ini, tapi intinya tidak ada niatan terjadi bentrokan,” pungkasnya.